Konsumsi Lemah, Menkeu Turunkan Target Pertumbuhan Ekonomi

Desy Setyowati
8 Juni 2016, 11:17
Bambang Brodjonegoro
Arief Kamaludin|KATADATA
Bambang Brodjonegoro

(Baca: Revisi APBN 2016, Pemerintah Dinilai Terlalu Optimistis)

Padahal, selusin paket tersebut disiapkan untuk tranformasi ekonomi dari berbasis konsumsi rumah tangga menjadi investasi, khususnya di manufaktur, infrastruktur, dan jasa. “Tapi transformasi ini butuh waktu. Meskipun di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ada realisasi investasi, pertumbuhannya tidak secepat sebelumnya. Ini jadi catatan, untuk memperbaiki lebih tinggi (minat investasi) di swasta yang saat ini masih tertahan,” kata Bambang.

Asumsi Makro 2016

Sementara itu, komponen lain pembentuk pertumbuhan ekonomi yakni ekspor-impor, diperkirakan masih akan terkontraksi alias turun dibandingkan tahun sebelumnya. Semula, Bambang meyakini kedua indikator ini masih bisa tumbuh 0,1 persen dan 0,4 persen tahun ini. Tetapi melihat perkembangan harga komoditas, dan lesunya permintaan dunia, ia pesimistis pertumbuhan ekspor-impor bisa bertahan pada teritori positif seperti harapannya.

(Baca: Menteri Bambang Optimistis Ekonomi Tumbuh Didorong Tiga Faktor)

Karena itulah, Bambang menilai target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,3 persen perlu dikoreksi. “Angka (pertumbuhan) ekonomi global sangat dinamis, maka untuk pertumbuhan ekonomi kami berpikir 5,1 persen adalah angka yang barangkali—untuk pemerintah—masuk akal,” katanya sembari menjawab pertanyaan Ketua Komisi XI Ahmadi Noor Supit. Sebelumnya, politisi Golkar ini mempersoalkan pernyataan Bambang di media massa bahwa pertumbuhan ekonomi 5,1 persen ataupun 5,2 persen tahun ini tidak masalah.

Padahal, dalam RAPBN-P 2016 yang telah diajukan pemerintah dan tengah dibahas DPR, target pertumbuhan ekonomi 2016 dipatok 5,3 persen. “Revisi ini tidak akan mempengaruhi postur RAPBN-P 2016,” ujar Bambang.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...