Saham Semen Indonesia Merosot sejak Intervensi Pemerintah

Aria W. Yudhistira
23 Juli 2015, 10:11
semen-indonesia.jpg
KATADATA/

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, pasar khawatir terhadap bentuk campur tangan pemerintah terhadap BUMN. Investor menganggap intervensi akan berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan.

?BUMN perusahan publik kan independen. Begitu ada intervensi investor khawatir terhadap pendapatan perusahaan. Sebenarnya semen nggak usah diintervensi harganya di pasar turun Rp 5.000 per sak, karena demand turun. Tapi karena intervensi dampaknya nggak terlalu bagus,? tutur Hans.

(Baca: Bahana Menurunkan Rating Saham Emiten Semen)

Direktur Fund and Fun Budi Frensidy menambahkan, investor cenderung akan menghindari saham BUMN yang rentan campur tangan pemerintah. Apalagi emiten semen, selain tertekan dengan penjualan yang turun, pendapatannya juga turun lantaran harga yang rendah.

?Sudah pasti target penjualan turun. Pada saat yang sama volume penjualan semen turun. Kalau harga saham juga turun, kan double tekanannya. Jadi, ya pemerintah ada tujuan, tapi dalam hal perusahaan terbuka nggak segitu mudah intervensi, kan ada ekspektasi investor,? ujar Budi.

Pandangan lain disampaikan Ketua Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Haryajid Ramelan. Menurut dia, kebijakan pemerintah menurunkan harga semen dilakukan pada saat yang tepat, yakni ketika permintaan menurun.

Penurunan saham ini, kata dia, karena pasar memilih menunggu dan melihat (wait and see) perkembangan ekonomi secara keseluruhan. ?Ketika kondisi begini, investor cash is the key. Ketimbang investasi sekarang mereka pilih tunggu sampai benar-benar adakepastian sampai investasi itu ada,? kata Haryajid.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...