Tommy Soeharto Pernah Miliki Saham Petral
KATADATA ? Keberadaan Pertamina Energy Trading Limited (Petral) saat ini sedang menjadi sorotan publik dan pemerintah. Bahkan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri menyatakan dalam enam bulan masa tugasnya, akan fokus terhadap masalah Petral.
Jika dilihat dari sejarahnya, Petral didirikan 1969 dengan nama Petra Group. Menurut Faisal pada awal berdirinya, saham Petral pernah dimiliki oleh anak mantan Presiden Soeharto, yakni Hutomo Mandala Putra atau akrab dipanggil Tommy Soeharto. Faisal berharap dengan menganalisa komposisi kepemilikan saham Petral saat didirikan, akan banyak temuan yang bisa diungkap kepada masyarakat. (Baca: Pemerintah Kaji Ulang Perlu Tidaknya Petral Dibubarkan)
"Komposisi kepemilikan sahamnya pertama kali itu 40 persen pertamina, 20 persen Tommy Soeharto, 20 persen Bob hasan, dan 20 persen yayasan karyawan pertamina," katanya di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (24/11).
Hal ini pun dikaui oleh Wakil Ketua Tim yang juga Plt Dirjen Migas Naryanto Wagimin, yang menyebut ada sekitar lima pemegang saham Petral. Namun, dia tidak bisa memastikan mengenai perkembangan pemegang saham Petral saat ini. Dia juga tidak menyebutkan siapa saja pemegang sahamnya.
Dia juga mengakui, Tommy Suharto masih memiliki saham dalam Petral. Hanya saja dia tidak menyebut berapa persen saham yang dimiliki Tommy. "Masih," katanya ketika didatangi oleh Katadata di Kantornya, Selasa (25/11).
Berdasarkan laporan tahunan Pertamina pada 2006, perusahaan minyak dan gas negara ini sudah memiliki 100 persen saham Petral. Kepemilikan penuh ini masih tercatat hingga saat ini. (Baca: Pemberantasan Mafia Migas, Petral Harus Transparan)
Sementara dalam situs resmi Petral disebutkan bahwa perusahaan ini berdiri pada 1969 dengan nama Petra Group, perusahaan patungan antara Pertamina dengan sejumlah perusahaan Amerika Serikat. Perta Group didirikan untuk memasarkan produk minyak dan minyak mentah Pertamina di Amerika, dan memulai aktivitas perdagangannya pada 1972.
Pertamina mulai mengakuisisi penuh perusahaan tersebut pada 1998, yang kemudian mengubah namanya menjadi PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) pada 2001. Meski demikian, Petral tidak menyebutkan ada individu lain yang menjadi pemegang saham perusahaan, seperti keluarga dan kerabat mantan penguasa orde baru.