Harga Bawang Putih hingga Emas Turun, BI Ramal Juni Deflasi 0,01%
Bank Indonesia memperkirakan indeks harga konsumen pada Juni mengalami penurunan atau deflasi. Hal ini akibat harga sejumlah komoditas yang turun, antara lain bawang putih dan emas.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan perkiraan tersebut berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu keempat Juni. "Inflasi Juni diperkirakan minus 0,01%, lebih rendah dari bulan sebelumnya," tulis Onny dalam keterangan resminya, Jakarta (26/6).
Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi bulan ini secara tahun kalender sebesar 0,9%. Sementara secara tahunan sebesar 1,76%.
Adapun penyumbang utama deflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas bawang putih yang menyumbang deflasi 0,04%, cabai merah, jeruk dan tarif angkutan udara masing-masing 0,03%, cabai rawit, gula pasir dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,02%, serta minyak goreng sebesar 0,01%.
(Baca: Modal Asing Kabur Akibat Corona, Net Kewajiban Investasi RI Turun)
Sementara itu masih ada beberapa komoditas utama yang menyumbang inflasi. Di anatranya yakni daging ayam ras sebesar 0,13%, telur ayam ras sebesar 0,05%, dan tomat sebesar 0,01%.
Onny menekankan, pihaknya akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
Bank sentral juga akan meneruskan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
(Baca: Deputi Gubernur Senior BI Menilai Rupiah Masih Dapat Terus Menguat)
Badan Pusat Statistik akan mengumumkan rilis inflasi Juni pada Rabu (1/7). Sebelumnya, BPS mencatat inflasi pada Mei 2020 hanya mencapai 0,07% secara bulanan atau 2,9% secara tahunan meski terdapat momentum Lebaran.
Inflasi ini jauh berada di bawah inflasi saat periode Lebaran tahun lalu yang jatuh pada Juni sebesar 0,55%. Penyebabnya, adanya pandemi corona yang melanda Tanah Air sehingga menyebabkan pendapatan masyarakat menurun.
Dari 90 kota indeks harga konsumen, ]sebanyak 67 kota mengalami inflasi dan 23 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tanjung pandan sebesar 1,2% akibat kenaikan harga daging ayam ras, ikan, dan bawang merah. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Luwuk.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi sebesar 0,32%. Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok transportasi sebesar 0,87% dan kesehatan 0,27%.