Jokowi Minta Cuti Tahun Baru Dipangkas, Apa Dampak ke Ekonomi?
Libur panjang Natal dan Tahun Baru selama ini menjadi pengungkit konsumsi rumah tangga di kuartal keempat. Namun, Presiden Joko Widodo meminta hari cuti bersama tahun baru 2021 dan libur pengganti Idul Fitri dipangkas lantaran jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air masih tinggi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perekonomian justru melemah saat libur panjang di tengah pandemi Covid-19. Ini tercermin dari beberapa aktivitas ekonomi yang sempat meningkat, tetapi melemah pada Oktober. Pada Oktober tahun lalu, jumlah hari kerja mencapai 23 hari sedangkan tahun ini hanya 19 hari kerja akibat libur panjang.
Sri Mulyani menuturkan bahwa jumlah hari kerja pada kuartal IV 2020 memang jauh lebih sedikit dibanding periode yang sama tahun lalu. Dengan banyaknya libur, konsumsi listrik di sektor bisnis dan manufaktur akan menurun pada kuartal IV 2020. Hal tersebut dapat berimplikasi pada penurunan sektor produksi dan konsumsi.
"Ini harus terus menerus melihat data karena akan menjadi bahan untuk menetapkan kebijakan," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA Edisi November 2020, Senin (23/11).
Dalam suasana normal, lanjut dia, masyarakat pada libur panjang akhir tahun lebih sering berinteraksi sehingga terjadilah konsumsi. Namun saat libur panjang di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi tahun ini, indikator ekonomi tidak membaik.
Apalagi, menurut dia, masyarakat kelas menengah masih akan mengerem konsumsinya sepanjang jumlah kasus masih tinggi. Aktivitas yang mereka lakukan di tengah pandemi bergantung pada keamanan dan kesehatan di tengah Covid-19.
Ia pun menegaskan disiplin protokol kesehatan harus terus ditegakkan dalam mencegah penularan Covid-19. Penerapan protokol kesehatan melalui gerakan 3 M yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak merupakan cara paling efektif untuk mencegah penularan sebelum vaksin tersedia.
Sri Mulyani memaparkan, perekonomian sepanjang tiga kuartal pertama tahun ini secara kumulatif tercatat negatif 2,03%. Inflasi pada Oktober secara tahun kalender baru mencapai 0,95% atau 1,4% secara tahunan,
Sementara itu, rata-rata nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini hingga akhir Oktober tercatat Rp 14.228 per dolar AS, suku bunga SPN tiga bulan 3,21%, dan harga minyak mentah Indonesia US$ 38 per barel. Realisasi lifting minyak 700,63 ribu barel per hari dan lifting gas 1,03 juta barel setara minyak per hari.
Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance Esther Sri Astuti menjelaskan pemangkasan cuti tahun baru akan menurunkan konsumsi. "Karena biasanya cuti bersama yang panjang digunakan untuk liburan atau pergi keluar kota," kata Esther kepada Katadata.co.id, Senin (23/11)
Dari kegiatan tersebut, masyarakat biasanya mengeluarkan uang lebih besar untuk konsumsi. Ia pun menyarankan agar cuti tahun baru tidak dipangkas, tetapi dengan mempertimbangkan perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air.
Sebelumnya pemerintah memutuskan cuti bersama hari raya Natal akan tersambung dengan cuti Idul Fitri yang dipindahkan dari Mei 2020. Cuti Natal adalah hari Kamis, 24 Desember 2020, sedangkan Natal jatuh pada Jumat, 25 Desember 2020.
Sementara, cuti pengganti bersama hari raya Idul Fitri jatuh pada 28, 29, 30, dan 31 Desember 2020 dan 1 Januari 2021. Jika ditotal, maka jumlah cuti dan libur akhir pekan pada periode tersebut mencapai sebelas hari. "Masalah cuti bersama akhir tahun termasuk libur pengganti hari raya Idul Fitri, Presiden berikan arahan supaya ada pengurangan," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy pada konferensi pers di Kantor Presiden, Senin (23/11).
Meski demikian, belum ada keputusan berapa pengurangan jumlah libur bulan depan. Muhadjir mengatakan Jokowi memerintahkan para Menteri segera membahas dalam rapat koordinasi dalam waktu dekat ini.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal Tentara Nasional Indonesia Doni Monardo mengakui, libur panjang turut berkontribusi pada peningkatan kasus Covid-19. Hal ini terjadi pada Agustus dan akhir Oktober lalu.
Meski demikian, dia mengatakan peningkatan kasus selama libur panjang pada Oktober tidak setinggi saat libur panjang Agustus. "Angkanya masih bisa dikendalikan, “ ujar Doni pada kesempatan yang sama.
Total Kasus pada Senin (23/11) bertambah 4.442 orang mencapai 502.110. Sebanyak 422.386 pasien dinyatakan sembuh dan 16.002 orang meninggal dunia.