Rupiah Melemah dalam Sepekan Meski Modal Asing Masuk Rp 2,3 T
Nilai tukar rupiah melemah 0,18% dalam sepekan dan ditutup pada level Rp 14.565 per dolar AS pada Jumat (9/4). Rupiah loyo meski ada aliran modal asing masuk Rp 2,34 triliun ke pasar keuangan RI.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan sentimen negatif terhadap rupiah, antara lain datang dari penurunan cadangan devisa dan pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Dana Moneter Internasional (IMF). Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa pada akhir Maret 2021 sebesar US$ 137,1 miliar, turun US$ 1,7 miliar dari bulan Februari yakni US$ 138,8 miliar.
"Pelemahan rupiah membuat kebutuhan penggunaan cadangan devisa untuk melakukan intervensi cukup besar," kata Ibrahim dalam hasil kajiannya yang diterima Katadata.co.id, Jumat (9/4).
Meski turun, BI mengatakan, posisi cadangan devisa setara dengan pembiayaan 10,1 bulan impor atau 9,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Cadangan devisa juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor sehingga mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Sementara itu, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini dari 4,8% menjadi 4,3% meski melihat prospek pertumbuhan ekonomi global lebih baik. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ini berada di bawah tiga negara ASEAN lainnya, seperti Malaysia, Vietnam, dan Filipina.
IMF meramal pertumbuhan ekonomi ketiga negara tersebut berada di atas 6% pada tahun ini dan tahun depan. Ekonomi Malaysia akan tumbuh 6,5% pada tahun ini dan 6% pada tahun depan, Vietnam tumbuh 6,5% pada tahun ini dan 7,2% pada tahun depan, sedangkan Filipina tumbuh 6,9% pada tahun ini dan 6,5% pada tahun depan. Adapun Indonesia pada tahun depan diproyeksi hanya tumbuh 5,8%.
Untuk perdagangan pekan depan, Ibrahim memperkirakan rupiah masih akan melemah. "Rentang pergerakan ada di level Rp 14.545-14.590 per dolar AS," katanya.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, dana asing masuk ke pasar keuangan domestik melalui surat berharga negara (SBN) Rp 4,15 triliun dan pasar saham Rp 1,81 triliun. "Dengan demikian secara bersih tercatat modal keluar Rp 9,68 triliun selama 2021 per 8 April," kata Erwin dalam keterangan resminya, Jakarta, Jumat (9/4).
Selain itu, imbal hasil atau yield SBN RI 10 tahun turun ke level 6,39% pada pagi ini dari 6,43% pada kemarin sore. Sementara, yield obligasi AS 10 tahun turun ke level 1,619%. Premi risiko investasi RI alias credit default swap (CDS) lima tahun naik dari 82,73 basis poin per 2 April 2021 menjadi 84,07 bps per 8 April.