Daya Beli Turun Akibat PPKM, IHK Diprediksi Deflasi Lagi pada Juli
Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat darurat yang berlanjut dengan PPKM level 4 memukul daya beli masyarakat. Indeks Harga Konsumen (IHK) diperkirakan kembali mengalami deflasi pada Juli.
Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal memprediksi terjadi deflasi 0% hingga 0,2% pada bulan ini. Deflasi dipengaruhi oleh pengetatan mobilitas selama PPKM darurat dan PPKM level IV.
"Saya rasa akan ada tekanan ke arah sana pada bulan ini dan juga bulan depan," kata Faisal kepada Katadata.co.id, Kamis, (29/7).
Ia memperkirakan tren penurunan harga barang berlanjut hingga September. Hal ini terdampak oleh penurunan konsumsi masyarakat akibat penerapan PPKM dan normalisasi konsumsi usai Idul Fitri. Nmun, ia memperkirakan inflasi akan kembali terjadi pada tiga bulan terakhir tahun ini.
"Karena mobilitas dibatasi, tingkat konsumsi di masyarakat ekonomi menengah atas turun yang mana menengah bawah juga ikut melemah." ujarnya.
Deflasi terdalam pada Juli diperkirakan akan dialami sektor transportasi. Hal ini terutama didorong berbagai penyekatan mobilitas yang membuat industri perjalanan terganggu. Di sisi lain, beberapa komponen di sektor jasa juga diperkirakan mengalami deflasi.
Sementara sektor makanan, minuman dan tembakau yang tercatat deflasi 0,71%, akan mencatatkan inflasi.
Namun, Bank Indonesia memprediksi IHK pada Juli akan mengalami inflasi 0,01%. Harga cabai yang sempat turun pada bulan lalu diperkirakan menjadi pendorong naiknya IHK dengan inflasi sebesar 0,04%. Sementara sepanjang tahun ini, BI tetap memperkirakan inflasi di kisaran 2% hingga 4%.
Badan Pusat Statistik mencatat IHK pada periode Juni 2021 mengalami deflasi sebesar 0,16%. Deflasi terutama disumbang oleh penurunan harga pangan, seperti cabai merah, bawang merah, dan daging ayam.
Berdasarkan kelompok pengeluarannya, deflasi terutama didorong oleh deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,71%, pakaian alas kaki 0,12%, transportasi 0,35%serta informasi komunikasi dan jasa keuangan 0,01%.
Deflasi bulan lalu jadi yang pertama kalinya sejak delapan bulan terakhir. Tahun lalu IHK menyentuh fase minus sejak Juli hingga September 2020, kemudian mulai mengalami kenaikan pada Oktober hingga puncaknya inflasi 0,45% pada Desember 2020. Memasuki tahun 2021, IHK kembali tertekan pada kuartal I dan kembali naik di kuartal II yang didorong oleh kenaikan harga menuju hari raya Idul Fitri pada bulan Mei.
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pengumuman hasil rapat dewan gubernur minggu lalu juga mengumumkan prediksi inflasi tahun 2021 diperkirakan masih akan sama di level 3% plus minus 1%.