Pemerintah Sudah Guyur Dana PEN Rp 61 T untuk UMKM
Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp95,13 triliun untuk sektor Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada tahun ini. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, realisasinya hingga kini mencapai 64,8% dari pagu atau Rp 61 triliun.
"Realisasi anggaran PEN untuk UMKM Rp 61,62 triliun dengan jumlah debitur 32,72 juta," kata Airlangga dalam diskusi virtual SAPA untuk Indonesia yang diselanggarakan oleh Katadata.co.id, Selasa (5/10).
Ia menjelaskan, alokasi anggaran untuk UMKM mencakup pemberian subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan penempatan dana di perbankan untuk perluasan kredit modal kerja. Selain itu, anggaran juga dikucurkan untuk program restrukturisasi kredit UMKM, penjaminan kredit UMKM, bantuan presiden (Banpres) produktif usaha mikro, hingga bantuan tunai untuk PKL dan warung.
Airlangga menyebut bantuan kepada UMKM menjadi langkah penting untuk memulihkan ekonomi. Hal ini karena UMKM berkontribusi 60,51% terhadap perekonomian atau menyumbang Rp 9.580 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Selain itu, UMKM juga menyerap hampir 90% dari total tenaga kerja di Indonesia. Jumlahnya pekerja di sektor ini diperkirakan mencapai 64,2 juta orang. Nilai ekonominya yang besar juga membuat UMKM berpotensi menyerap investasi yang cukup besar.
Airlangga juga menilai UMKM cukup resilien dan mampu pulih lebih cepat sekalipun pandemi belum sepenuhnya usai. Ia menyebut sekitar 84% UMKM saat ini sudah kembali beraktivitas.
Menurut dia, digitalisasi menjadi kunci bagi UMKM bisa bertahan selama musim paceklik saat ini. Ia mengungkapkan 54% dari UMKM sudah mengakses internet. Ia pun berharap angkanya masih bisa naik lagi mengingat 58% penduduk Indonesia saat ini sudah melakukan transaksi secara digital dan nilai ekonominya mencapai Rp 337 triliun.
"Beberapa studi mengatakan potensi ekonomi digital masih terbuka lebar. Potensi ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh UMKM dengan mengakses infrastruktur digital, tidak terkecuali pelaku UMKM perempuan," kata Airlangga.
Secara keseluruhan pemerintah menyediakan belanja program PEN tahun ini mencapai Rp 744,77 triliun. Dalam konferensi pers perkembangan PPKM pada Senin malam (4/10), Airlangga menyebut realisasi anggara PEN hingga 1 Oktober baru mencapai 55% dari pagu atau Rp 411,7 triliun.
Program PEN terdiri atas lima klaster. Berbagai bantuan terhadap UMKM sebagian besar berada di klaster dukungan UMKM dan Korporasi yang pagunya Rp 162,40 triliun. Kendati demikian Airlangga mengungkap realisasi anggaran kalster ini baru 42% atau Rp 68,43 triliun.
Selain itu, klaster kesehatan juga belum terserap separuhnya sekalipun tahun fiskal 2021 tersisa tiga bulan lagi. Realisasinya baru mencapai Rp 104 triliun dari pagu Rp 214,996 triliun.
Sementara itu, klaster perlindungan sosial sudah terealisasi Rp 117,3 triliun dari pagu Rp 186,64 triliun, program prioritas terealisasi Rp 62 triliun dari pagu Rp 117,94 triliun, dan insentif usaha terserap Rp 59,4 triliun dari pagu Rp 62,83 triliun.