Kemenkeu: Banyak Negara Mulai Transisi Menuju Endemi, Kapan Indonesia?
Kementerian Keuangan menyebut tren hidup berdampingan dengan Covid-19 atau transisi dari pandemi menuju endemi mulai terlihat di banyak negara, termasuk negara tetangga Indonesia seperti Singapura. Namun, Indonesia sendiri masih perlu mengejar target vaksinasi untuk menuju transisi ini.
"Memang sudah ada keyakinan dari banyak negara untuk mulai masuk ke endemi. Misalnya di Eropa, sudah banyak negara yang tidak mewajibkan memakai masker. Di negara tetangga kita misalnya, Singapura sudah tidak mewajibkan masker untuk di luar ruangan," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu dalam diskusi Indonesia Macroeconomic Updates 2022, Senin (4/4).
Ia mengatakan, beberapa negara Eropa sudah mulai bersiap menuju endemi sekalipun Covid-19 telah menjangkit hampir sepertiga dari penduduknya. Di Perancis misalnya, jumlah kumulatif kasus Covid-19 sudah mencapai 38% dari populasinya hingga dengan akhir bulan lalu. Kondisi serupa juga terjadi di Jerman yang mencapai 25,3%, Italia, 24,2%, dan Inggris 31,2%.
Meski demikian, menurut dia, otoritas negara-negara tersebut tetap memberikan relaksasi, termasuk terkait penggunaan masker karena melihat varian Omicron yang saat ini menyebar luas memiliki dampak yang relatif ringan dibandingkan varian sebelum-sebelumnya.
Meski belum pasti kapan akan memulai transisi ke endemi, Febrio melihat pengelolaan pandemi di dalam negeri relatif baik. Kasus kumulatif Indonesia sampai akhir bulan lalu sebanyak 6,01 juta atau 2,2% dari populasi. Ini menempatkan Indonesia di urutan 156 dari 225 negara dalam hal rasio kasus positif terhadap jumlah populasi, Selain itu, kematian kumulatif Indonesia di 0,06% dari populasi, jauh di bawah negara lain seperti Peru yang mencapai 0,64%, Amerika 0,3%, Brasil 0,31% ataupun Italia 0,26%.
Meski kondisi domestik relatif baik, ia menekankan pemerintah saat ini masih fokus pada upaya mempercepat vaksinasi dan mengejar target 70% populasi sudah divaksinasi lengkap dua dosis. Hingga 1 April 2022, jumlah vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 196 juta orang atau 72,8% dari populasi. Sementara jumlah yang mendapat vaksinasi dua dosis sebanyak 59,1% dari populasi dan 8,5% populasi sudah memperoleh dosis booster.
"Vaksinasi ini tentu menjadi salah satu benteng kuat kita untuk siap-siap masuk ke masa endemi," kata Febrio.
Di tengah masih diberlakukan pengetatan wilayah, Febrio melihat mobilitas masyarakat semakin longgar dan ini akan berimplikasi juga ke pemulihan ekonomi. Pada kuartal pertama tahun ini, mobilitas masyarakat bahkan lebih tinggi dibandingkan saat kondisi normal pada Februari 2020. Mobilitas memang sempat melemah terutama pada Februari karena kenaikan kasus akibat Omicron, tetapi, seiring penurunan kasus sejak akhir Februari, mobilitas berbalik menguat sepanjang bulan lalu.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat menghadap DPR bulan lalu menyatakan keyakinannya bahwa status pandemi Covid-19 berpeluang berubah menjadi endemi pada September mendatang. Namun demikian, menurut, dia pemerintah perlu memastikan tingkat reproduksi atau penularan virus berada di bawah satu, yang berarti satu orang minimal menyebarkan virus kepada satu orang lain.
Jika Indonesia bisa mencapai tingkat penularan virus di bawah satu pada akhir Maret, menurut dia, kondisi tersebut bertahan selama enam bulan berikutnya. Saat itu, menurut Budi, status pandemi dapat berubah menjadi endemi.
Adapun World Health Organization (WHO) menyebut, ada tiga indikator untuk menetapkan tingkat reproduksi virus di bawah satu, yaitu kasus konfirmasi positif Covid-19 sebesar 20 per 100 ribu penduduk, jumlah pasien Covid-19 yang masuk rumah sakit lima per 100 ribu penduduk, serta perbandingan kasus kematian mencapai satu per 100 ribu penduduk.
"Perubahan atau transisi dari pandemi ke endemi itu tidak benar-benar ilmiah ditentukan seperti apa, tapi itu sangat blur dan sangat abu-abu,” kata Budi, Rabu (23/3).
Budi menjelaskan, perubahan status dari pandemi menjadi endemi nantinya akan diumumkan Presiden Joko Widodo, berdasarkan pertimbangan kesehatan, sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Dari sisi kesehatan, Budi telah mengusulkan kepada Presiden perubahan status perlu mempertimbangkan tingkat reproduksi virus di bawah satu, yang diiringi dengan jumlah vaksinasi dosis kedua sudah mencapai 70% dari total populasi.