Rupiah Menguat ke 14.964 di Tengah Kekhawatiran dari Amerika

Abdul Azis Said
13 Juli 2022, 09:59
rupiah, rupiah hari ini, inflasi
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
Ilustrasi. Rupiah pagi ini menguat bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 13 poin ke level Rp 14.982 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Namun, analis memperkirakan rupiah akan berbalik melemah jelang rilis data inflasi AS malam ini.

Mengutip Bloomberg, rupiah kian menguat ke Rp 14.964 pada pukul 09.50 WIB, semakin jauh dari posisi penutupan kemarin di Rp 14.995 per dolar AS.

Sejumlah mata uang Asia lainnya juga menguat. Won Korsel terapresiasi 0,42%, dolar Taiwan 0,2%, peso Filipina 0,09% dan ringgit Malaysia 0,11%. Sebaliknya, yen Jepang dan rupee India melemah 0,21%, yuan Cina 0,02% dan baht Thailand 0,04%, sementara dolar Hong Kong dan Singapura stagnan. 

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah masih akan tertekan pada hari ini jelang rilis data inflasi AS Juni yang akan diumumkan malam ini. Rupiah diperkirakan bergerak di rentang Rp 14.925-Rp 15.050 per dolar AS.

"Rupiah masih akan tertekan namun terbatas, saya melihat pelaku pasar hari ini akan cenderung sideline menjelang rilis data inflasi AS," kata dia dalam risetnya, Rabu (13/7).

Di sisi lain, menurut dia, depresiasi pada rupiah diperkirakan tak akan signifikan karena peningkatan pada indeks dolar AS dinilai sudah priced in. Indeks dolar AS terpantau berada di level 108,3 pada perdagangan pasar spot semalam.

Ariston juga mengatakan, pasar mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19 beberapa pekan terakhir bisa mengganggu pemulihan ekonomi. Kasus baru Covid-19 di Indonesia kembali melejit usai melandai pada awal pekan. Pemerintah melaporkan pasien corona RI bertambah 3.361 pada Selasa (12/7), meroket hampir 100% dari 1.681 pada Senin (11/7).

Di samping itu, tekanan inflasi juga memberi tekanan ke rupiah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi mencapai 4,35% pada bulan lalu. "Inflasi yang meningkat membuat BI kesulitan untuk mempertahankan apalagi menurunkan suku bunga, sangat dilematis," kata Lukman.

Senada dengan Lukman, analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan rupiah masih akan tertekan hari ini dengan masih besarnya ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan The Fed. Rupiah diramal bergerak di rentanG Rp 14.980-Rp 15.020 per dolar AS.

Ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif menjaga daya tarik aset dolar AS. Rilis data inflasi AS malam ini diramal akan menunjukkan berlanjutnya kenaikan dari bulan sebelumnya. Kondisi ini bisa membuat ekspektasi pasar terhadap kenaikan bunga The Fed yang agresif masih akan bertahan.

Di sisi lain, sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat sedikit membaik. Sebagian Indeks saham Asia terlihat bergerak positif. Penurunan harga minyak mentah ke bawah US$ 100 per barel disebut menjadi pemicu perbaikan sentimen tersebut. 

"Turunnya harga minyak mentah bisa membantu mengurangi tekanan inflasi yang menjadi momok pertumbuhan ekonomi. Rupiah mungkin bisa mendapatkan dukungan dari penurunan harga minyak mentah tersebut," kata Ariston.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...