Rupiah Ditutup Melemah Dekati Rp 15.000/US$ Jelang Rapat The Fed
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 21 poin ke level Rp 14.991 per dolar AS di pasar spot hari ini. Pasar menantikan pandangan terbaru bank sentral AS, The Fed terkait arah kebijakan suku bunga ke depan pada pertemuannya besok.
Rupiah sempat dibuka anjlok ke level Rp 15.001 pada pembukaan perdagangan pagi ini. Namun relatif tidak bergerak signifikan di rentang Rp 14.980-Rp 15.000 per dolar AS hingga sore ini.
Rupiah terkoreksi bersama mata uang Asia lainnya. Dolar Singapura melemah 0,14%, dolar Hong Kong 0,05%, won Korea Selatan 0,38%, peso Filipina 0,17%, rupee India 0,65%, yuan Cina 0,07%, ringgit Malaysia 0,30% dan baht Thailand 0,27%. Sebaliknya, dolar Taiwan dan yen Jepang menguat masing-masing 0,10% dan 0,05%.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi melihat pelemahan rupiah seiring dolar AS menguat jelang pengumuman suku bunga bank sentral AS, The Fed 1 Februari waktu AS. Mayoritas pasar melihat suku bunga akan naik 25 bps.
"Pasar sebagian besar mengabaikan data manufaktur Cina yang sedikit lebih baik dari perkiraan, yang menunjukkan kembalinya pertumbuhan pada Januari," kata Ibrahim dalam catatannya sore ini, Selasa (31/1).
Data aktivitas manufaktur dan jasa di Cina yang dirilis pagi ini secara mengejutkan ekspansi pada Januari, setelah bulan sebelumnya masih mencatat kontraksi.
Pasar juga menantikan pertemuan pembuat kebijakan bank sentral Eropa (ECB) dan Inggris (BoE) sehari setelah pertemuan The Fed. Survei Reuters memperkirakan dua bank sentral besar dunia itu akan mengerek suku bunga 50 bps pada pertemuan 2 Februari.
Pergerakan rupiah hari ini juga terpengaruh rilis data pertumbuhan ekonomi dunia dari IMF yang direvisi ke atas menjadi 2,9% meskipun tetap akan melambat dari tahun lalu. Prospek pertumbuhan dua ekonomi terbesar dunia, Cina dan AS juga direvisi ke atas.
Ibrahim memperkirakan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif tapi ditutup melemah direntang Rp 14.970 - Rp 15.040 per dolar AS.