Rupiah Menguat Rp 14.875 Usai The Fed Naikkan Bunga 25 Bps
Rupiah dibuka menguat tajam 100 poin menjadi Rp 14.875 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Penguatan rupiah setelah bank sentral AS, The Fed mengumumkan kenaikan bunga sesuai ekspektasi pasar dan memberi sinyal bahwa proses pelandaian inflasi telah dimulai.
Mengutip Bloomberg, rupiah melanjutkan penguatan ke Rp 14.862 pada pukul 09.25 WIB atau penguatan 0,75% dari penutupan kemarin di Rp 14.975 per dolar AS.
Mayoritas mata uang Asia lainnya menguat pagi ini kecuali rupee India yang terkoreksi tipis 0,01%. Won Korsel bahkan menguat hingga 1,07%, dolar Taiwan 0,56%, peso Filipina 0,97%, ringgit Malaysia 0,82%, baht Thailand 0,27%, yuan Cina 0,37%, yen Jepang 0,29%, dolar Singapura 0,16% dan dolar Hong Kong 0,02%.
Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan menguat oleh pelemahan dolar AS usai pengumuman bunga acuan The Fed yang naik sesuai ekspektasi pasar dini hari tadi. Rupiah diperkirakan akan bergerak di rentang Rp 14.800-Rp 14.950 per dolar AS.
The Fed mengumumkan kenaikan 25 bps setelah rapat dua hari terakhir menjadi 4,5%-4,75%. Ini merupakan kenaikan kedelapan kalinya sejak Maret tahun lalu, namun terus menurun setelah kenaikan agresif hingga 75 bps pada empat pertemuan tahun lalu. Suku bunga saat ini mencapai level tertingginya sejak Oktober 2007.
"Dalam pidatonya The Fed terkenas less hawkish, dengan menghapus beberapa pernyataan mengenai kekhawatiran supply yang disebabkan oleh pandemi dan kenaikan harga yang meluas," kata Lukman dalam catatannya pagi ini, Kamis (2/2).
Senada, analis PT Sinarmas Futures Asriston Tjendra juga memperkirakan rupiah bakal menguat terimbas komentar terbaru gubernur The Fed, Jerome Powell yang lebih dovish. Rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.850, dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.000 per dolar AS.
Powell dalam konferensi pers dini hari tadi menyebut sejunlah data beberapa bulan terakhir menunjukkan disinflais telah dimulai, inflasi terus turun. Meski demikian ia juga menyebut masih dini untuk mendeklarasikan kemenangan melawan inflasi.
"Ini membuka ekspektasi bahwa The Fed akan menerapkan kebijakan pengetatan moneter yang lebih longgar tahun ini," kata Ariston dalam catatannya.
Usai pertemuan tersebut, bursa saham Wall Street menguat. Indeks S&P 500 menguat 1,05%, Nasdaq Composite 2% dan Dow Jones 0,02%. Sejunlah bursa Asia juga menguat pagi ini, Nikkei 225 Jepang menguat 0,31% dan Hang Seng Hong Kong 0,63%