Rupiah Menguat ke 14.911 per US$ Imbas Data-data Ekonomi AS

Agustiyanti
26 April 2023, 09:58
rupiah, rupiah menguat, dolar as
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi. Kurs rupiah bergerak melemah dibandingkan posisi pembukaan ke level Rp 14.912 per dolar AS hingga pukul 09.36 WIB.

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 62 poin ke level Rp 14.877 per dolar AS. Rupiah menguat seiring perkembangan data-data ekonomi AS yang menunjukkan potensi pelambatan ekonomi di AS, seperti data manufaktur, tingkat keyakinan konsumen, dan kekhawatiran terhadap situasi perbankan di AS.

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah bergerak melemah dibandingkan posisi pembukaan ke level Rp 14.912 per dolar AS hingga pukul 09.36 WIB. Namun, kurs tersebut masih menguat 0,18% dibandingkan posisi kemarin. 

Mata uang negara-negara Asia bergerak bervariasi pada perdagangan pagi ini. Rupiah menguat bersama Baht Thailand 0,22%, yuan Cina 0,12%, dolar Taiwan dan dolar Singapura masing-masing 0,03%, yen Jepang 0,15%. Sementara itu, ringgit Malaysia melemah 0,03%, peso Filipina 0,04%, won Korea Sealatan 0,42%, sedangkan dolar Hong Kong dan ruppe India stagnan.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpeluang menguat terhadap dolar AS karena perkembangan data-data ekonomi AS yang menunjukkan potensi pelambatan ekonomi di AS seperti data manufaktur, tingkat keyakinan konsumen, dan kekhawatiran terhadap situasi perbankan di AS.

"Pasar masih berekspektasi bahwa Bank Sentral AS hanya akan menaikan suku bunga acuan satu kali saja tahun ini," ujar Ariston kepada Katadata.co.id, Rabu (26/4). 

Ia menjelaskan, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun masih memperlihatkan penurunan, selaras dengan ekspektasi pasar tersebut. Namun di sisi lain, para petinggi Bank Sentral AS masih menyuarakan kenaikan suku bunga acuan AS untuk menurunkan tingkat inflasi AS yang masih jauh dari target 2%. Ini membuat dolar AS tidak melemah terlalu dalam.

Ia menilai, pasar juga menunggu perkembangan data ekonomi AS selanjutnya. Pasar menantikan data PDB AS kuartal pertama 2023 yang akan dirilis Kamis (27/4). Data ini akan menjadi indikator kesehatan ekonomi AS yang bisa membalikan ekspektasi pasar mengenai kebijakan Bank Sentral AS ke depan.

"Hari ini, potensi penguatan ke arah Rp 14.900- Rp 14.880 per dolar AS, dengan potensi resistance di kisaran Rp 15.000 per dolar AS," kata dia. 

Sementara itu, Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan melemah tertekan oleh penguatan dolar AS dan turunnya imbal hasil obligasi AS di tengah sentimen pasar yang risk off. Ini setelah dara manufaktur dan indeks kepercayaan konsumen AS yang lebih rendah dari perkiraan memicu kekuatiran resesi.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...