Apakah AS Pernah Gagal Membayar Utang?

Agustiyanti
28 April 2023, 16:01
utang, utang amerika, utang AS
KATADATA/ Arief Kamaludin
Ilustrasi. Utang Amerika Serikat mencapai US$ 32,5 triliun atau Rp 463.000 triliun hingga Februari 2023.

Amerika Serikat kembali dihadapkan pada keributan untuk meningkatkan plafon utang atau mengalami gagal bayar atau default. Meski DPR AS telah mengesahkan Rancangan Undang-undang untuk menaikkan plafon utang, beleid tersebut diiringi dengan rencana pemangkasan anggaran yang tak diinginkan pemerintahan Biden dan Partai Demokrat yang mendominasi senat. 

Keributan ini memicu kekhawatiran bahwa AS akan benar-benar default atau gagal membayar utang. Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyebut kegagalan AS membayar utang akan menciptakan malapetakan ekonomi. 

Departemen Keuangan AS, termasuk di bahwa Yellen selalu menekankan bahwa selama ini AS tidak pernah gagal membayar utang. Namun, catatannya sebenarnya tidak sebersih itu.

Jika pemerintah Amerika Serikat mengalami default saat ini, maka ini akan menjadi yang kelima kalinya, bukan yang pertama. Mengutip The Hill, ada empat default eksplisit atas utangnya sebelumnya. 

  1. Kegagalan Amerika Serikat membayar utang saat negara tersebut masih berusia sangat muda. Alasannya sangat dramatis: Perbendaharaan kosong, Gedung Putih dan Capitol saat itu adalah reruntuhan yang hangus, bahkan pasukan yang berperang dalam perang tahun 1812 tidak dibayar.
  2. Default terbuka oleh pemerintah AS pada obligasi emasnya tahun 1933. Pemerintah Amerika Serikat saat itu berjanji kepada pemegang obligasi untuk menebus obligasi ini dalam koin emas. Namun, pemerintah AS tiba-tiba  menolak untuk melakukan gagasan itu dan sebagai gantinya menawarkan mata uang kertas yang terdepresiasi. Kasus tersebut akhirnya dibawa ke Mahkamah Agung, yang dengan suara 5-4, menjunjung tinggi kekuasaan kedaulatan pemerintah untuk gagal bayar jika diinginkan. Dalam "American Default", sejarah politiknya yang sangat menarik tentang peristiwa ini, Sebastian Edwards menyimpulkan bahwa itu adalah  kejadian tersebut adalah default yang dapat dimaafkan, tetapi jelas merupakan default.
  3. Gagal bayar pada 1968. Pemerintah AS menolak memenuhi janji eksplisitnya untuk menebus dolar kertas sertifikat peraknya dengan dolar perak. Sertifikat perak menyatakan "bahwa telah disimpan di Departemen Keuangan Amerika Serikat satu dolar perak, dibayarkan kepada pembawa sesuai permintaan."  Namun ketika sejumlah besar pemegang sertifikat ini menuntut dolar perak yang dijanjikan, pemerintah AS memutuskan untuk tidak membayar dalam dolar perak.
  4. Gagal bayar pada 1979. Pertikaian terkait kenaikan pagu utang membuat keputusan yang diambil kongres terlalu mendekati batas waktu gagal bayar. Meski disepakati tepat sebelum waktu jatuh tempo, administrasi departemen keuangan AS tak mampu menyelesaikanya tepat waktu. Pemerintah AS pada akhirnya memang membayar semua utang dengan bunganya tetapi tidak menghapus kejadian default yang tidak disengaja ini dari ingatan pasar.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...