Dolar AS Tembus Rp 15.000 Meski Modal Asing Masuk Rp 2,2 T Pekan Ini
Bank Indonesia mencatat aliran modal asing masuk ke pasar keuangan Indonesia mencapai Rp 2,2 triliun pada pekan ini. Meski modal asing masih masuk, kurs rupiah melemah hingga dolar AS sempat menembus Rp 15.ooo.
Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono menjelaskan, modal asing terutama masuk ke pasar surat berharga negara atau SBN mencapai Rp 3,26 triliun. Sedangkan di pasar saham, modal asing tercatat keluar Rp 1,05 triliun.
"Berdasarkan data setelmen selama 2023 hingga 22 Juni 2023, nonresiden mencatatkan beli neto Rp 81,90 triliun di pasar SBN dan beli neto di Rp 14,48 triliun," ujar Erwin dalam keterangan resmi, akhir pekan ini.
Ia mencatat, risiko investasi meningkat pada pekan ini. Ini dicerminkan dengan premi credit default swap yang meningkat dari 81,03 bps per 16 Juni 2023 menjadi 84,04 bps per 22 Juni 2023.
Adapun kurs rupiah pada pekan ini ditutup di level 14.998 per dolar AS, melemah 48 poin dibandingkan penutupan akhir pekan sebelumnya di level Rp 14.940 per dolar AS. Rupiah bahkan sempat menembus level Rp 15.000 per dolar AS pada pekan ini.
Rupiah melemah sepekan lalu karena pelaku pasar masih mencermati kemungkinan kenaikan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve hingga dua kali lagi tahun ini. Survei CME Group menunjukkan mayoritas pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan bunga 25 bps pada pertemuan bulan depan.
Hasil survei tersebut muncul setelah pidato Gubernur The Fed Jerome Powell di Kongres AS dua hari terakhir yang mempertegas rencana kenaikan bunga lagi tahun ini. Powell mengatakan tugas untuk menurunkan inflasi di AS masih jauh dari target 2% sehingga masih ada kemungkinan kenaikan suku bunga dua kali lagi pada tahun ini. Meski demikian Powell juga menegaskan kenaikan akan dilakukan dengan laju lebih moderat.