Rupiah Menguat Tipis Jelang Rilis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2023
Rupiah menguat tipis 0,04% ke level 15.164 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Rilis data tenaga kerja AS akhir pekan lalu dan penantian pasar terhadap data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal kedua akan menjadi penggerak rupiah pada perdagangan hari ini.
Mata uang Asia lainnya bergerak bervariasi pagi ini. Pelemahan dialami yen Jepang 0,13%, yuan Cina 0,25% dan dolar Singapura 0,01%. Sebaliknya, penguatan dialami won Korea Selatan 0,73% , peso Filipina 0,14%, ringgit Malaysia 0,07%, dolar Hong Kong dan Taiwan 0,03% serta baht Thailand 0,02%.
Analis pasar uang, Lukman Leong, memperkirakan kurs garuda akan menguat hari ini usai data penambahan tenaga kerja AS yang dirilis akhir pekan lalu lebih rendah dari perkiraan pasar. Rupiah diperkirakan bergerak di rentang 15.075-15.200 per dolar AS.
Jumlah tenaga kerja non pertanian AS bertambah 187 ribu pada bulan Juli, di bawah ekspektasi Dow Jones sebesar 200 ribu. Meski penyerapan tenaga kerja lebih rendah, namun angka pengangguran justru turun ke 3,5% dan upah tenaga kerja naik lebih tinggi dari perkiraan pasar.
"Namun penguatan akan terbatas mengingat investor wait and see menjelang data pertumbuhan ekonomi dan cadangan devisa Indonesia," kata Lukman dalam catatannya pagi ini, Senin (7/8).
Pasar memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua akan lebih rendah dari kuartal sebelumnya. Mengutip Investing.com, perekonomian Indonesia diproyeksikan tumbuh 4,93% secara tahunan, lebih rendah dari 5,03% pada kuartal sebelumnya.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra melihat rilis data tenaga kerja AS akhir pekan lalu bisa memicu bank sentral The Fed mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi. Alasannya karena upah rata-rata pekerja masih naik dan tingkat pengangguran yang lebih rendah dari bulan sebelumnya. Ariston menyebut kondisi itu bisa mendorong kenaikan inflasi di AS.
Di samping itu, isu perlambatan ekonomi di Cina juga menjadi faktor pelemah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini. Alasannya, Indonesia memiliki hubungan dagang yang besar dengan Cina.
Namun, rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal kedua hari ini mungkin bisa mendorong penguatan rupiah jika hasilnya menunjukkan pertumbuhan di atas 5%.
"Peluang pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih terbuka hari ini karena sentimen pasar tidak sepenuhnya positif pagi ini. Sebagian indeks saham Asia terlihat bergerak turun seperti indeks Nikkei dan Kospi," kata Ariston.
Ia memperkirakan potensi pelemahan rupiah ke arah 15.200, dengan potensi penguatan di kisaran 15.100 per dolar AS.
Berikut rata-rata nilai tukar Dolar AS terhadap rupiah per bulan pada 2017 hingga 2023.