Perlambatan Ekonomi Cina Tidak Pengaruhi Ekspor Indonesia

Hari Widowati
15 September 2023, 18:25
Bahan bakar mineral, besi, dan baja mendominasi ekspor nonmigas Indonesia ke Cina pada Agustus 2023.
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Bahan bakar mineral, besi, dan baja mendominasi ekspor nonmigas Indonesia ke Cina pada Agustus 2023.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan perlambatan ekonomi Cina tidak memengaruhi ekspor Indonesia ke negara tersebut. Plt Kepala BPS Amalia Adininggar menyebut permintaan terhadap ekspor Indonesia ke Cina tetap tumbuh.

"Kami melihat ekspor Indonesia ke Cina masih cukup solid. Memang ada kemungkinan perlambatan ekonomi Cina akan berdampak pada ekspor, tetapi permintaan dari negara itu masih menunjukkan pertumbuhan positif," ujar Amalia dalam konferensi pers, di Jakarta, pada Jumat (15/9).

Dia menyebut permintaan dari pasar Cina akan tetap ada selama perekonomian Negeri Tembok Besar itu tidak terkontraksi. Ia yakin ekspor Indonesia ke Cina masih bakal tumbuh. Hal ini terlihat pada nilai ekspor Indonesia ke Cina pada Agustus 2023.

Nilai ekspor nonmigas pada Agustus naik 9,36% dibandingkan Juli 2023. Sementara itu, impor turun pada Agustus 2023.

Amalia menyebut kenaikan pangsa pasar ekspor secara bulanan maupun tahunan hanya terjadi di Cina. Pada Agustus tahun ini, porsi ekspor nonmigas Indonesia ke Cina mencapai 25,99% atau senilai US$ 5,38 miliar, meningkat dari posisi sebelumnya sebesar 23,44%.

Secara kumulatif, pada periode Januari hingga Agustus 2023, porsi ekspor nonmigas Indonesia ke Cina juga meningkat dari 21,26% menjadi 24,96%.

Bahan bakar mineral, besi, dan baja mendominasi ekspor nonmigas Indonesia ke Cina. Dalam dua tahun terakhir, Amalia mengatakan nikel dan produk turunannya ada di dalam lima besar komoditas ekspor nonmigas Indonesia ke Cina.

Sebelumnya, perekonomian Cina tengah menghadapi tekanan beruntun, mulai dari lesunya konsumsi masyarakat, inflasi yang rendah, sektor manufaktur yang melambat, serta krisis yang membayangi beberapa sektor. Biro Statistik Nasional (NBS) Cina merilis data penjualan retail, industri, dan investasi yang menunjukkan perlambatan.

NBS menyebut output industri tumbuh 3,7% secara tahunan (year-on-year) pada Juli 2023, melambat dibandingkan 4,4% pada Juni lalu. Sementara itu, penjualan retail hanya tumbuh 2,5% pada Juli lalu, turun dibandingkan laju kenaikan sebulan sebelumnya yang mencapai 3,1%. Tingkat pengangguran di Cina juga mulai naik pada Juli menjadi 5,3% yoy.

Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...