Ekonom Prediksi BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps, Ini Alasannya

Lavinda
Oleh Lavinda
19 Oktober 2023, 13:41
BI
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Ekonom memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan menaikkan suku bunga acuan ke level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (19/10) hari ini, dari level sekarang, 5,75%, 

"Kami memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps saat ini untuk menunjukkan komitmennya menjaga stabilitas nilai tukar, dengan sinyal untuk melakukan pengetatan lebih lanjut jika diperlukan," ujar Ekonom PT Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro dalam hasil riset, Kamis (19/10).

Dalam laporannya tertulis, sejarah pasar keuangan mengingatkan pelaku pasar bahwa posisi bank sentral dapat menjadi target bagi para penggiat obligasi dan valuta asing. Menurut dia, tindakan kolektifnya mungkin memiliki pengaruh yang lebih besar dibanding yang diantisipasi oleh banyak pembuat kebijakan saat ini.

Dengan melemahnya imbal hasil atau yield obligasi Indonesia dan nilai tukar rupiah karena tidak adanya sentimen peralihan dana atau risk-off yang signifikan secara global, hal ini mencerminkan tindakan berlawanan yang dilakukan oleh para pengamat forex dan obligasi yang berupaya memaksa Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga.

"Sudah terlalu lama BI melawan arus pengetatan global dengan tidak menaikkan suku bunga, di tengah sikap 'lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama' yang diadopsi oleh bank-bank sentral utama," kata Satria.

Hal ini menyebabkan selisih imbal hasil Indonesia dengan suku bunga global menjadi sangat tipis dibanding apa yang dianggap banyak orang sebagai hal yang buruk.

BI sering menyebut inflasi yang rendah sebagai variabel tidak langsung, tetapi tujuan utama bank sentral adalah stabilitas nilai tukar. Pasalnya, berdasarkan teori, negara dengan indeks harga konsumen yang rendah cenderung memiliki mata uang yang lebih kuat.

"Inflasi sebenarnya berfungsi sebagai sarana, bukan tujuan akhir untuk menggunakan alat kebijakan moneter," kata Satria.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...