Ekonom: Suku Bunga Acuan Naik Bikin Konsumsi Masyarakat Lesu

 Zahwa Madjid
Oleh Zahwa Madjid - Lavinda
23 Oktober 2023, 12:48
Suku bunga
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Kebijakan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) dari 5,75% ke level 6% dianggap berpotensi membuat konsumsi masyarakat makin lesu.

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai kredit konsumsi yang tinggi, terutama kredit pemilikan rumah atau KPR dan kendaraan bermotor, menyebabkan masyarakat menahan diri untuk membeli barang konsumsi.

Selain itu, Bhima memperkirakan aktivitas pelaku industri akan terhambat akibat kenaikan beban pembiayaan di sektor usaha produktif.

“Pasti akan ada efeknya terhadap fasilitas pembiayaan di sektor usaha produktif, kredit modal kerja, dan kredit investasi pun juga akan mengalami penyesuaian suku bunga,” kata Bhima kepada Katadata, dikutip Senin (23/10).

Bahkan, jika industri tetap harus meminjam, maka mereka akan melimpahkan bunga tinggi pinjaman baru kepada konsumen akhir berupa kenaikan harga produk.

“Sebelumnya, mereka akan melakukan efisiensi, kalau sudah tidak bisa lagi maka harga jual produknya harus dinaikkan, kompensasi biaya bunga yang lebih mahal itu akan diteruskan kepada konsumen,” kata Bhima.

Persoalannya, menurut dia, tidak semua segmen konsumen siap menanggung peningkatan harga produk. Mereka akan cenderung menahan diri untuk membeli barang konsumsi dan menghemat dana yang dimilikinya.

Bhima menilai kondisi ini yang akan mengganggu pertumbuhan ekonomi pada 2024 mendatang.

Terlebih, ia juga memperkirakan BI belum akan berhenti untuk menaikkan suku bunga acuan. Jadi, kenaikan suku bunga kemungkinan akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan.

Halaman:
Reporter: Antara
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...