Ekonomi Maluku dan Papua Tumbuh Paling Tinggi, Kontribusi masih Minim
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Maluku dan Papua menjadi wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada kuartal ketiga tahun ini, yakni sebesar 9,25% secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan ekonomi secara wilayah tetap tumbuh, walaupun terlihat melambat di beberapa pulau.
"Maluku dan papua secara agregat menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang menguat, di atas pertumbuhan ekonomi nasional, bahkan tertinggi dibandingkan pulau lain," kata Amalia dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2023, Senin (6/11).
Berdasarkan pertumbuhan ekonomi, Sulawesi berada di peringkat kedua dengan kinerja ekonomi tumbuh 6,44%. Selanjutnya, Jawa dan Kalimantan sama-sama tumbuh 4,83%. Disusul kemudian oleh Sumatera dengan pertumbuhan ekonomi 4,5%. Pertumbuhan ekonomi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara tercatat paling rendah, yakni 3,43%.
“Namun, secara struktur ekonomi Indonesia berdasarkan wilayah masih terkonsentrasi di Jawa dan Sumatera,” ujar Amalia.
Kontribusi Jawa terhadap produk domestik bruto (PDB) tercatat mencapai 57,12%. Disusul kemudian oleh Sumatera yang berkontribusi 22,16% terhadap PDB.
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan berkontribusi 8,08% terhadap PDB, sementara Sulawesi berkontribusi 7,25%. Kemudian, Bali dan Nusra berkontribusi 2,80%, sedangkan pulau Maluku dan Papua hanya berkontribusi 2,59%.
Secara rinci disebutkan, di wilayah Maluku dan Papua, Papua berkontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi, yakni mencapai 4,62%. Sumber utama berasal dari sektor pertambangan dan penggalian, perdagangan, serta konstruksi. Maluku Utara berkontribusi 3,25%, dan Papua Barat berkontribusi 0,76% terhadap pertumbuhan.
Di Sulawesi, Sulawesi Tengah menjadi kontributor ekonomi terbesar, yakni 2,83%. Sumber pertumbuhan utama ialah industri pengolahan, pertambangan dan penggalian, dan perdagangan. Selanjutnya, Sulawesi Selatan berkontribusi 1,86% dan Sulawesi Utara berkontribusi 0,64%.
Di Jawa, pertumbuhan tertinggi di DKI Jakarta yang berkontribusi 1,37%. Sumber pertumbuhan utama dari industri infokom, perdagangan, dan akomodasi dan makan minum. Jawa Timur berkontribusi 1,24%, dan Jawa Barat berkontribusi 1,05%.
Di Kalimantan, Kalimantan Timur menjadi daerah dengan kontribusi ekonomi terbesar, yakni 2,76%. Sumber pertumbuhan utama di wilayah itu antara lain industri pengolahan, konstruksi, dan pertambangan dan penggalian. Kalimantan Selatan berkontribusi 0,68% dan Kalimantan Barat berkontribusi 0,65% terhadap ekonomi Kalimantan.
Di Sumatera, pertumbuhan ekonomi paling besar disumbang oleh Sumatera Utara dengan porsi 1,14%, didorong oleh sektor perdagangan, konstruksi, pertanian, kehutanan, dan perikanan. Selanjutnya, Riau berkontribusi 0,86% pada pertumbuhan, dan Sumatera Selatan berkontribusi 0,71%.
Di Bali dan Nusa Tenggara, Bali menjadi kontributor paling tinggi, yakni 2,47%. Sumber pertumbuhan utama dari akomodasi makan dan minum, transportasi dan pergudangan, dan jasa keuangan. Selanjutnya, Nusa Tenggara Barat berkontribusi 0,50% dan Nusa Tenggara Timur berkontribusi 0,46%.