Rupiah Perkasa 15.445/US$ Ditopang Ekspektasi Bunga AS Tak akan Naik
Nilai tukar rupiah menguat 0,31% ke level 15.445 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (21/11). Rupiah berpotensi menguat sepanjang hari ini seiring dolar AS yang melemah terhadap sekeranjang mata uang lainnya.
Analis pasar uang Lukman Leong memperkirakan rupiah akan menguat terhadap dolar AS. Ini seiring dolar AS yang melemah setelah data AS CB leading indeks yang lemah memicu kekuatiran resesi dan menurunkan prospek suku bunga The Federal Reserve.
Sementara dari dalam negeri, menurut dia, investor menantikan data neraca transaksi berjalan kuartal ketiga Indonesia. "Rupiah diperkirakan akan bergerak dalam rentang 15.350-15.450 per dolar AS," kata Lukman, Selasa (21/11).
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra juga menilai sentimen kebijakan suku bunga acuan tinggi AS yang mungkin sudah mencapai puncaknya dapat mendorong penguatan rupiah terhadap dollar AS hari ini. Data inflasi AS terbaru yang dirilis menurun pekan lalu, meningkatkan ekspektasi bahwa suku bunga acuan AS tidak akan bertahan lebih lama lagi.
Indeks dolar AS terlihat masih berada dalam tekanan, masih bergerak lebih rendah dari kemarin. Saat ini di kisaran 103.30.
Di sisi lain, ekspektasi pelaku pasar ini dapat berubah tergantung dari perkembangan data ekonomi AS dan pernyataan petinggi bank Sentral AS terbaru. ,ank Sentral AS akan merilis Notulen Rapat bulan November pada besok dini hari. Pelaku pasar akan mencari indikasi baru soal kebijakan moneter AS ke depan dari notulen tersebut.
"Rupiah berpotensi ke arah 15.400-15.380 per dolar AS, dengan potensi resistance di kisaran 15.500 per dolar AS," kata dia.