79 Kota Indonesia Alami Inflasi, Tertinggi Lampung dan Gorontalo

 Zahwa Madjid
1 Desember 2023, 13:35
79 Kota Indonesia Alami Inflasi, Tertinggi Bandar Lampung dan Gorontalo
ANTARA FOTO/Ardiansyah/foc.
Sejumlah kendaraan melintasi Jalan Trans Sumatera (Jalinsum) di Lampung Selatan, Lampung, Minggu (30/4/2023). Pada H+7 Lebaran, arus balik di Jalinsum dari arah Bandar Lampung menuju pelabuhan Bakauheni terpantau lancar dan padat.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan 79 dari 90 kota berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi pada November 2023. Jumlah itu meningkat dibandingkan bulan sebelumnya hanya 69 kota dengan tingkat inflasi tertinggi.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud mengungkapkan, bahwa kota dengan inflasi tertinggi adalah Bandar Lampung dengan tingkat inflasi 1,05% pada November 2023.

Kota selanjutnya dengan inflasi tertinggi adalah kota Gorontalo dengan tingkat inflasi 0,98%. Pada Oktober 2023 lalu, kota Gorontalo justru menjadi kota dengan inflasi tertinggi sebesar 1,00%.

Setelah kota Bandar Lampung, kota Singaraja, Bali mencatatkan inflasi terdalam pada November 2023 dengan tingkat inflasi 0,87%, dan kota Sumenep, Jawa timur dengan tingkat inflasi 0,87%.

“Sedangkan di pulau Jawa, semua kota mengalami inflasi tertinggi di Sumenep 0,87% dan inflasi terendah di kota Cirebon sebesar 0,16%,” ujar Edy dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/12).

Diikuti kota Timika yang mengalami inflasi 0,84%, kota Banjarmasin dan Kalimantan Selatan mengalami inflasi 0,81% pada November 2023.

Sementara itu, 11 kota lain justru mengalami deflasi atau penurunan tingkat harga barang dan jasa. Deflasi terjadi karena berkurangnya jumlah uang yang beredar sehingga daya beli masyarat ikut turun.

Kota Tual Maluku misalnya, mencatatkan deflasi terdalam, yakni 0,51%, disusul oleh kota Waingapu 0,37%, kota Mamuju 0,28%, kota Tanjung Pandan 0,21%, dan kota Singkawang 0,01% pada November 2023.

Secara umum, BPS melaporkan peningkatan inflasi sebesar 0,38% pada November 2023 dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan indeks harga konsumen (IKH) naik dari sebelumnya 115,64 menjadi 116,08.

Inflasi pada November 2023 naik 2,86% dan 2,19% sejak awal tahun atau secara year-to-date (ytd). Penyumbang inflasi tertinggi pada November 2023 adalah makanan minuman dan tembakau yang masing - masing sebesar 1,23% dan 0,32%.

Kemudian komoditas penyumbang utama inflasi adalah cabai merah dengan andil inflasi 0,16%, komoditas cabe rawit 0,08%, bawang merah 0,03%, beras 0,02%, gula pasir 0,01% dan telur ayam ras 0,01%.

"Utamanya disebabkan oleh beberapa komoditas hortikultura seperti cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah yang ketiganya menyumbang andil inflasi sebesar 0,27%," kata Edy. 

Selain itu, terdapat beberapa komoditas yang memberikan andil cukup signifikan terhadap kenaikan inflasi secara bulanan. Di antaranya tarif angkutan udara dengan andil 0,04%, emas perhiasan 0,03%, dan tarif air minum 0,01%.

"Sementara itu, terdapat komoditas yang memberikan andil deflasi bensin 0,04%, ikan segar dan daging ayam ras masing-masing menyumbang andil deflasi 0,01%," ujar Edy.

Reporter: Zahwa Madjid

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...