Prabowo-Gibran Janjikan Makan Siang Gratis Rp 400 T, Ini Skema Dananya

 Zahwa Madjid
20 Desember 2023, 10:12
Prabowo-Gibran
Dok. Istimewa
Pasangan capres cawapres nomor urut 2, Prabowo - Gibran

Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming memiliki berbagai visi-misi untuk perekonomian RI jika terpilih pada pemilihan umum 2024 nanti. Mulai dari swasembada pangan, program makan siang gratis hingga transisi ekonomi hijau.

Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo mengatakan, untuk mewujudkan janji-janji tersebut, dibutuhkan sumber penerimaan yang besar. Bahkan, untuk melakukan transisi ekonomi hijau sendiri dibutuhkan dana hingga Rp 1.000 triliun.

“Bukan hanya Rp 1.000 triliun lebih untuk ekonomi hijau, ada minimal Rp 400 triliun untuk makan siang gratis, kita juga ada beberapa ratus triliun untuk target swasembada energi dan pangan. Jadi memang ada kebutuhan dana yang sangat besar,” ujar Drajad dalam acara bertajuk ‘Nasib Transisi Ekonomi Hijau di Tahun Politik’ di Jakarta, Selasa (19/12).

Maka dari itu, pihaknya tengah menyisir berbagai sumber pendanaan untuk memenuhi rencana-rencana tersebut. Namun ia belum membeberkan secara rinci terkait sumber pendanaanya. 

Sumber Pendanaan Negara

Namun, Drajad mengatakan ada satu pasal peraturan yang akan diubah untuk menambah penerimaan negara Rp 104 triliun. “Belum bisa saya share, karena siapa tahu itu nanti disampaikan Mas Gibran waktu debat,” ujarnya.

Selain itu, terdapat beberapa kasus yang sudah inkrah, namun dananya belum masuk ke dalam kas negara. Dana yang belum masuk tersebut menurut Drajad dapat digali kembali untuk menambah pemasukan negara.

“Itu cukup banyak, sudah inkrah dana belum masuk. Waktu saya bertugas, itu jumlahnya Rp 90 triliun lebih. Sekarang saya belum tahu mungkin jumlahnya bertambah. Itu bisa kita gali,” ujar Drajad.

Selanjutnya untuk menambah penerimaan negara, Drajad menilai perlu dilakukan berbagai perombakan di perpajakan. Seperti pengaturan perpajakan penambahan nilai (PPn). Lalu, digitalisasi di berbagai sektor ekstraktif juga menjadi prioritas.

“Masih ada beberapa lagi sumber sumber penerimaan, target saya kira bisa minimal identifikasi jumlah yang cukup untuk kemudian Prabowo-Gibran diberi mandat rakyat, diberi amanat nasional, nanti tahun 2025, kita sudah siap dengan budgeting-nya,” ujar Drajad.

Diberitakan sebelumnya, Prabowo-Gibran berencana untuk menciptakan potensi ekonomi baru sebagai medium penerimaan negara menyusul menguatnya tren transisi energi.

Salah satunya dengan memonetisasi hasil penerapan teknologi carbon capture, utilizaton and storage (CCUS) maupun carbon capture storage (CCS) di lapangan migas domestik.

"Kami tengah mengamati sejumlah potensi tambahan penerimaan negara dan pertumbuhan ekonomi baru lewat pelaksanaan ekonomi berkelanjutan," ujar Drajat.

Reporter: Zahwa Madjid

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...