Cina, AS dan Jepang Jadi Negara Tujuan Ekspor Barang Terbesar RI
Cina, Amerika Serikat (AS) dan Jepang menjadi negara utama tujuan ekspor terbesar Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) bahkan mencatat, tiga negara tersebut telah menyumbang porsi terbesar dari total ekspor Indonesia pada tahun 2023.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa ekspor Indonesia ke Cina berkontribusi sebesar 25,09% terhadap keseluruhan ekspor barang pada tahun 2023.
“Dengan komoditas yang paling banyak di ekspor ke Cina adalah feronikel dengan nilai US$ 14,95 miliar atau mencakup 23,02% dari seluruh ekspor ke Cina,” ujar Pudji dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/1).
Selanjutnya AS, dengan nilai ekspor US$ 23,25 miliar atau 8,98% dari keseluruhan ekspor. Negara ini paling sering membeli new pneumatic tyres. “Ini adalah ban dengan tekanan terbuat dari karet, [jumlahnya] 896,6 juta 3,08% dari total ekspor ke AS,” ujarnya.
Sementara ekspor ke Jepang mencapai US$ 20,79 miliar atau sekitar 8,03% dari keseluruhan ekspor barang 2023. Komoditas yang paling sering di ekspor adalah bituminous coal atau bahan bakar padat dari batu bara senilai US$2,01 miliar atau mencakup 9,69% dari total ekspor ke Jepang.
Negara dengan ekspor terbesar lainnya adalah India sebesar US$ 20,29 miliar atau berkontribusi sekitar 7,84% terhadap keseluruhan ekspor barang dan Filipina dengan nilai US$ 11,04 miliar atau berkontribusi 4,27%.
5 Negara dengan Peningkatan Ekspor Terbesar
BPS juga melaporkan lima negara yang mencatatkan peningkatan terbesar sepanjang tahun 2023. Lima negara tersebut adalah Meksiko, Qatar, Swiss, Uni Emirat Arab dan Norwegia.
Meksiko misalnya, kantongi nilai ekspor US$ 2,09 miliar dengan laju pertumbuhan komulatif atau c to c sebesar 31,16%. Lalu Qatar dengan ekspor US$ 0,71 miliar dengan kenaikan komulatif 139,72%.
Kemudian Swiss dengan nilai US$ 2,27 miliar dengan peningkatan secara komulatif 20,38%. Uni Emirat Arab dengan nilai ekspor sebesar US$ 2,65 miliar dan pertumbuhan komulatif 20,38%. Norwegia dengan nilai ekspor US$ 0,48 miliar dan peningkatan komulatif 235,28%.
Sementara secara total, BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 mencapai US$ 22,41 miliar atau meningkat 1,89% dibandingkan November 2023. Namun jika dibandingkan Desember 2022 justru turun 5,76%.
Tak berbeda, secara kumulatif juga anjlok. Tercatat total nilai ekspor Indonesia turun 11,33% menjadi US$ 258,82 miliar pada pada Januari–Desember 2023. Penurunan terjadi pada ekspor non migas maupun migas.