Kartu Prakerja Segera Dibuka, Peserta Bisa Dapat Insentif Rp 4,2 Juta
Pendaftaran program Kartu Prakerja akan kembali dibuka pada semester I 2024. Nantinya, para peserta Kartu Prakerja bisa mendapatkan insentif sebesar Rp 4,2 juta untuk tiap individu.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari mengatakan, jadwal pendaftaran akan diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Namun saat ini masih menunggu rapat komite cipta kerja dan beberapa lembaga pelatihan.
“Nanti diumumkan Pak Menko Perekonomian ya, karena menunggu rapat komite Cipta Kerja juga dan beberapa lembaga pelatihan,” ujar Denni kepada wartawan di Jakarta, Jumat (2/1).
Denni mengatakan, saat ini program kartu prakerja masih dalam proses. Melalui proses tersebut, diharapkan dapat memberikan lebih banyak pilihan kepada para peserta Kartu Prakerja.
Adapun jumlah insentif yang diberikan sama dengan tahun sebelumnya. Besaran insentif yang akan didapatkan sekitar Rp 4,2 juta per individu. Rinciannya antara lain biaya pelatihan Rp 3,5 juta.
Kemudian insentif yang diberikan setelah pelatihan sebesar Rp 600 ribu dan insentif pengisian survei sebesar Rp 100 ribu untuk dua kali pengisian survei.
Pemerintah Alokasikan Rp 4,8 Triliun
Tahun ini pemerintah menargetkan Program Kartu Prakerja mampu mencetak 1,2 juta alumni. Selain itu, pemerintah menggelontorkan Rp 4,8 triliun untuk anggaran program Kartu Prakerja 2024.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, program Kartu Prakerja perlu untuk dilanjutkan guna mengimbangi pertumbuhan lapangan kerja yang setiap tahun kian meningkat.
“Secara keseluruhan angkatan kerja kita yang bekerja adalah 147 juta orang, dan jumlah yang belum bekerja masih sekitar 5,32%. Tentu program yang melakukan pelatihan jutaan orang sekarang dilakukan Kartu Prakerja baik online dan offline, dan skalanya besar,” kata Airlangga pada Selasa (23/1).
Airlangga menyampaikan, bahwa program Kartu Prakerja tahun ini berfokus untuk menyasar pelatihan di sektor digital. Namun sektor-sektor nondigital lainnya, terutama di bidang pengoperasian alat berat juga tetap menjadi salah satu sektor yang diprioritaskan dalam program pelatihan.
“Pelatihan tentu yang sifatnya upskilling yang sekarang juga cukup banyak diminati adalah di sektor digital, tapi tidak melupakan sektor yang day to day seperti untuk sektor pertambangan yang membutuhkan pengemudi truk atau alat berat yang lain-lain,” kata dia.