Jaga Inflasi Jelang Ramadhan, Airlangga Awasi Pasokan 9 Bahan Pokok
Jelang bulan Ramadhan, pemerintah berkomitmen untuk menjaga ketersediaan sembilan bahan pokok agar tidak memicu inflasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sebagai ketua Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) meminta kementerian lain dan produsen bahan pokok untuk menjaga stabilitas harga agar tidak memicu inflasi.
“Karena urusan saya kan inflasi. Karena saya khawatir ini akan menyebabkan inflasi akan meningkat,” ujar Airlangga kepada wartawan di Jakarta, Senin (19/2).
Tak hanya itu, Airlangga juga mengatakan pihaknya akan mengadakan survei ekonomi nasional untuk memastikan harga bahan pokok terkendali. “Sehingga barang harus betul-betul terkendali dan ada,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjelaskan tentang kelangkaan pasokan beras premium di pasaran. Ia mengaku bahwa saat ini pasokan beras tidak terlalu banyak dan di sisi lain, terdapat kenaikan harga.
Untuk mengatasi hal tersebut dia berjanji akan menambah pasokan beras. “Suplainya diperbanyak. Nggak ada pilihan lain. Penggelontorannya yang dari pengusaha, tapi pedagang juga bisa ambil langsung, yang paling penting pasar tradisional ini karena nggak bisa langsung beli ke Bulog, syaratnya banyak,” ujarnya.
Perum Bulog sebelumnya menginformasikan soal stok beras yang mulai kembali tersedia di etalase-etalase ritel modern DKI Jakarta. Bulog mendokumentasikan etalase beras ritel modern diisi oleh lebih dari satu merek, seperti Bulog dan Food Station.
"Ketersediaan beras di retail-retail modern sudah mulai normal. Jadi, Sobat BULOG jangan pada khawatir ya," seperti tertulis di akun Instagram resmi Bulog kemarin, Minggu (18/2).
Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi sebelumnya mengatakan, ada enam ritel modern yang mendapatkan pasokan beras SPHP sejumlah 220 ton per awal pekan lalu, Senin (12/2). Beras SPHP tersebut dikirimkan ke pusat distribusi masing-masing ritel modern sebelum disalurkan ke jaringan ritel.