Tak Hanya Rupiah, Bath Thailand hingga Ringgit Malaysia Dibuka Melemah

 Zahwa Madjid
20 Februari 2024, 10:02
Rupiah
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Petugas menyusun uang pecahan rupiah di Jakarta, Rabu (31/1/2024). Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan nilai tukar rupiah akan menguat di semester II 2024, hal tersebut didasari dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menjadi salah satu terbaik di dunia pada 2023 yakni, masih berada di kisaran 5 persen.
Button AI Summarize

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah 0,17% ke level 15.657 pada awal perdagangan Selasa (20/2). Analis pasar uang, Lukman Leong menilai, pelemahan rupiah masih tertekan oleh dolar AS yang kian menguat.

Tak hanya rupiah, melansir Bloomberg, mayoritas mata uang Asia melemah terhadap dolar AS. Seperti baht Thailand tergerus 0,32%, ringgit Malaysia melemah 0,09%, dolar Hong Kong melemah 0,01%, dolar Singapura melemah 0,04%, dan yuan Jepang melemah 0,12%.

Kendati demikian, Lukman memperkirakan Cina dapat mendorong penguatan rupiah. Sebab, Cina yang merupakan mitra dagang utama Indonesia, baru saja mempertahankan suku bunga pinjaman satu tahun di level 2,5%.

Sementara itu, suku bunga pinjaman lima tahun di Cina justru diturunkan sebesar 25 basis poin menjadi 3,90%. Melansir dari Reuters, nilai tersebut lebih besar dari perkiraan pengkasan lima hingga 15 bps oleh para ekonom.

“Cina [telah] menurunkan suku bunga pagi tadi, hal ini dapat mendukung rupiah,” ujar Lukman.

Dengan kondisi tersebut, Lukman memperkirakan rupiah bergerak dalam rentang Rp 15.600 - Rp 15.700 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Rupiah Berpeluang Melemah Lagi

Sementara itu, Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra menilai rupiah masih berpeluang melemah terhadap dolar AS pada hari ini. Pelemahan dipengaruhi oleh pelaku pasar yang masih mewaspadai kebijakan pemangkasan Bank Sentral AS, The Fed yang bisa tertunda karena data inflasi AS yang sulit turun.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...