Bos BI Ramal Dolar AS akan Melemah di Semester II 2024

 Zahwa Madjid
5 Maret 2024, 14:53
Dolar
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/rwa.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan keterangan saat konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Jumat (3/11/2023). Kebijakan Bank Indonesia (BI) menaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps atau menjadi 6 persen pada Oktober 2023 dilakukan untuk memitigasi dampak gejolak ekonomi global terhadap kondisi stabilitas dalam negeri, khususnya nilai tukar dan inflasi.
Button AI Summarize

Bank Indonesia (BI) memperkirakan dolar Amerika Serikat (AS) akan melemah pada semester II 2024. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve yang diprediksi akan mulai melonggarkan suku bunga.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan inflasi AS juga diperkirakan akan terus menurun. Tercatat inflasi AS pada Januari 2024 berada di level 3,10% setelah menurun dari posisi Desember 2023 sebesar 3,40%

“Kita berharap ini [dolar] akan turun per basis poin di semester II. Kita masih mencari tahu terkait dengan waktu yang paling tepat di semester II. Oleh karena itu, dolar masih tetap kuat untuk beberapa waktu, tapi kita masih akan bisa melihat dolar akan melemah di semester II,” ujar Perry dalam Mandiri Investment Forum di Jakarta Selasa (5/3).

Dengan potensi pelemahan dolar AS, maka akan memberi peluang terhadap ekspor Indonesia. “Tidak untuk semua negara [ekspor] tapi untuk beberapa negara. Negara India dan Cina masih ada prospek karena adanya hilirisasi dan komoditas Indonesia,” ujarnya.

Di sisi lain, Perry memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 5,1% pada 2024. Hal ini dipengaruhi oleh dampak pemilihan umum presiden (Pilpres) yang berlangsung hanya satu putaran.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...