Rupiah Terus Merosot, Jokowi Panggil Sri Mulyani hingga Gubernur BI

Amelia Yesidora
20 Juni 2024, 16:55
rupiah, jokowi, sri mulyani
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat peluncuran Government Technology atau GovTech pada acara Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Summit 2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/5/2024).
Button AI Summarize

Presiden Joko Widodo memanggil lima pejabat ke Istana Kepresidenan soal merosotnya rupiah. Pejabat yang dipanggil adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Selain itu, ada pula Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar serta Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.

Mulanya mereka tidak mau menjelaskan topik pembahasan, namun Menteri Keuangan Sri Mulyani mengonfirmasikan mereka membahas nilai tukar rupiah. 

 “Iya (soal dolar),” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/6). 

 Dari pantauan Katadata.co.id, pejabat pertama yang datang adalah Menko Airlanngga sekitar pukul 16.00 WIB. Setelah Airlangga, datang Purbaya Yudhi Sadewa. 

Selanjutnya Mahendra Siregar hadir pada pukul 16.12. Tidak berselang lama, tiba Gubernur BI, Perry Warjiyo. Kedatangan rombongan ini ditutup dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. 

Hingga sore hari ini (20/6), nilai tukar dolar terhadap rupiah berada di angka Rp 16.472 per dolar Amerika Serikat. Angka ini kian merangkak naik seminggu belakangan. 

Ekonom juga khawatir pelemahan rupiah berpotensi menimbulkan efek domino. Mulai dari memperlebar defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024 hingga PHK. 

Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menilai, pelemahan nilai tukar rupiah bisa menekan industri nasional jika bahan baku mereka dari luar negeri. 

"Sehingga kebutuhan nilai impor industri meningkat dan memengaruhi biaya produksi industri tersebut. Mau tidak mau, harga produk final akan naik," kata Esther kepada Katadata.co.id, Kamis (20/6). 

Reporter: Amelia Yesidora

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...