Sri Mulyani Ingatkan Risiko Kejahatan Siber dari Tawaran Judi Online

Ferrika Lukmana Sari
25 Juni 2024, 15:14
Sri Mulyani
Fauza Syahputra|Katadata
Menteri Keuangan Sri Mulyani mendengarkan pertanyaan wartawan saat konferensi pers seusai rapat paripurna DPR RI ke-17 masa persidangan V tahun sidang 2023-2024 di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/5/2024). Rapat paripurna tersebut beragendakan penyampaian pemerintah terhadap kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2025.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan literasi keuangan agar bisa menyaring informasi dari risiko kejahatan siber, terutama pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol).

“Teknologi digital memberikan kemudahan akses informasi, maka masyarakat yang kurang terliterasi dari sisi keuangan menjadi objek yang sangat rentan. Kalau kita sendiri tidak punya pertahanan, kita yang menjadi korban,” kata Sri Mulyani dalam kegiatan Talkshow Edukasi Keuangan Bundaku oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Selasa (25/6).

Salah satu ciri khas kejahatan keuangan siber yang paling nyata adalah tawaran keuntungan yang berkali-kali lipat lebih tinggi dari modal yang dikeluarkan. Sebab, bisnis yang ideal tidak mungkin memberikan keuntungan yang terlampau melimpah.

“Itu eksploitasi. Kalau penawaran yang terlalu indah, cek berkali-kali agar tahu apakah itu benar atau tidak. Kemudian, berpikir lah secara rasional,” ujar dia.

Untuk itu, dia mendukung program OJK yang secara aktif memberikan edukasi kepada masyarakat, seperti program Bundaku (Ibu, Anak, dan Keluarga Cakap Keuangan) yang menyasar kelompok perempuan.

Perempuan Punya Peran Krusial

Selain itu, dia juga menilai bahwa perempuan memiliki peran krusial dalam menyebarluaskan pemahaman mengenai literasi keuangan.

“RA Kartini sudah bicara literasi, dan beliau sangat yakin perempuan yang diberikan akses informasi akan mampu mendidik anak-anaknya menjadi lebih baik, sehingga mampu menciptakan peradaban yang lebih baik,” ujarnya.

Seperti diketahui, Bundaku merupakan program peningkatan literasi keuangan melalui pemberdayaan komunitas ibu dan perempuan sebagai Duta Literasi Keuangan. Tujuan dari program tersebut adalah meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang produk dan layanan jasa keuangan.

Selain itu, bisa mendapatkan kisah sukses tokoh perempuan sebagai inspirasi kehidupan, mencetak Duta Literasi Keuangan dari kalangan ibu dan perempuan yang berbasis komunitas, meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan menghindarkan masyarakat dari penipuan berkedok keuangan.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...