Jakarta Targetkan Ekonomi Tumbuh 7% Meski Lepas Status Ibu Kota
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan fokus pada sektor perdagangan, pariwisata, dan ekonomi kreatif setelah ibu kota resmi dipindahkan ke Nusantara. Ketiga sektor tersebut dinilai dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jakarta menjadi 6% sampai 7% per tahun berdasarkan analisis PwC Indonesia.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta Sri Haryati mencatat, pertumbuhan ekonomi Jakarta pada kuartal kedua tahun ini mencapai 4,78% Ia menilai angka tersebut dapat mencapai 6% dengan mengembangkan perdagangan, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
"Kalau dilihat dari struktur ekonomi Jakarta, aspek paling besar adalah perdagangan," kata Sri di kantornya, Rabu (17/7).
Sri menyampaikan, pengembangan perdagangan, pariwisata, dan ekonomi kreatif tersebut merupakan strategi yang dipilih untuk menjadikan Jakarta sebagai pusat perekonomian terbesar di Asia Tenggara dan dunia.
Ia mengatakan pihaknya ditargetkan menjadikan Jakarta sebagai kota kompetitif di level global. Acuan yang digunakan adalah Global Citie Report yang diterbitkan oleh Kearney.
Jakarta menduduki peringkat ke-74 dari 156 kota dalam Global Cities Report 2023. Sri mengatakan salah satu upaya meningkatkan peringkat tersebut adalah peningkatan performa ekonomi Jakarta melalui perdagangan, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia atau Hippindo berencana mengadakan konser musik bertaraf internasional hingga bazar setelah mengisi kantor pemerintahan di Jakarta. Strategi tersebut dinilai dapat mengundang wisatawan asing dan berbelanja di Kota Bajaj.
Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengaku telah melakukan penjajakan awal dengan Pemprov DKI Jakarta untuk mengisi kantor pemerintahan di Jakarta. Buiharjo mencatat peritel yang siap mengisi kantor pemerintah pusat umumnya bergerak dalam usaha minimarket, apotek, dan kafe.
"Kalau memang lokasinya bagus, kami akan coba ramaikan kantor pemerintah yang ditinggal itu dengan ramai-ramai membangun minimarket, apotek, atau tempat kopi," kata Budiharjo.
Budiharjo mengatakan investasi yang masuk dalam kantor pemerintahan tersebut setidaknya mencapai Rp 3 miliar. Menurutnya, angka tersebut setara dengan pembangunan satu kedai kopi di DKI Jakarta.
Selain itu, ia mengadakan konser musik hingga pameran untuk meramaikan kantor pemerintahan yang ditinggal tersebut. Menurutnya, langkah tersebut penting agar konsumen di DKI Jakarta tetap ramai mengingat 40% dari omzet Hippindo berada di Jakarta.
Salah satu pameran yang menjadi fokus Budiharjo untuk meramaikan Jakarta adalah Jakarta International Investment, Trade, Tourism dan SME Expo atau Jitex 2024. Budiharjo mengatakan pameran tersebut akan mendatangkan investor dan buyer dari Asia Tenggara.
Budiharjo menargetkan 100 orang investor dan buyer yang menghadiri pameran tersebut. Sejauh ini, Budiharjo mengaku telah mendapatkan komitmen dari 40 investor dan buyer asal Malaysia untuk menghadiri Jitex 2024, sedangkan 60 investor dan buyer lainnya ditargetkan hadir dari Laos dan Kamboja.
"Tahun depan, target investor dan buyer dari seluruh dunia. Kami akan mengadakan konser musik juga nanti, mungkin akan memanggil Nidji pada akhir pekan," katanya.