Rupiah Dibuka Menguat, Pasar Waspadai Sentimen Biden Terhadap Cina

Rahayu Subekti
18 Juli 2024, 09:38
Rupiah
Fauza Syahputra|Katadata
Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahan pada posisi Rp.16.450 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu pagi (26/6/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Sejumlah analis memperkirakan pergerakan rupiah terhadap dolar AS pada hari ini akan menguat. Hal itu dipicu dengan melemahnya pergerakan dolar AS saat ini.

"Pagi ini indeks dolar AS bergerak pada kisaran 103,77 yang lebih rendah dari kisaran pagi sebelumnya pada kisaran 104,20-an," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra kepada Katadata.co.id, Kamis (18/7).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.13 WIB, rupiah berada pada level Rp 16.156. Level tersebut menunjukkan penguatan sebesar 56,00 poin atau 0,35%.  

Ariston menuturkan, dolar AS terus tertekan karena antisipasi pasar terhadap peluang pemangkasan suku bunga acuan AS yang semakin dekat. Terlebih, ia menyebut dua petinggi The Fed, Christopher Waller dan Thomas Barkin memberikan indikasi bahwa kondisi inflasi dan ketenagakerjaan AS yang sekarang sudah memungkinkan untuk dilakukan pemangkasan.

"Persepsi pasar terhadap peluang besar pemangkasan AS terjadi tahun ini telah mendorong pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah," ujar Ariston.

 Ia memproyeksikan hari ini ada potensi penguatan rupiah ke arah Rp 16.030 hingga Rp 16.050 per dolar AS. Pergerakan tersebut dengan potensi resisten pada kisaran Rp 16.150 per dolar AS. 

Senada dengan Ariston, Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana juga memperkirakan pergerakan rupiah akan menguat hari ini. "Kisarannya pada level Rp 15.980 hingga Rp 16.160 per dolar AS," ucap Fikri.

Bank Indonesia juga memperkirakan ke depan pergerakan rupiah bisa menuju stabil cenderung menguat. Meskipun begitu, Fikri menilai perlu adanya sejumlah intervensi di pasar spot dan DNDF rupiah serta menjaga imbal hasil sekuritas BI seperti SRBI, SVBI, SUKBI, dan SUVBI pada level yang menarik.

Di sisi lain, analis pasar uang Lukman Leong mengungkapkan terdapat entimen lain yang perlu diantisipasi pasar hari ini. Hal itu juga bisa memicu pelemahan nilai tukar rupiah hari ini.

"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS oleh kekuatiran rencana Biden yang akan menerapkan langkah lebih keras pada Cina mengenai pembatasan ekspor semikonduktor memicu meningkatnya tensi  geopolitik," jelas Lukman.

Selain itu, Lukman menuturkan pernyataan Donald Trump mengenai Taiwan juga turut memanaskan situasi dan memicu sentimen risk off. Lukman memperkirakan nilai tukar rupiah hari ini berada pada rentang Rp 16.100 hingga Rp 16.200 per dolar AS.  

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...