10 Tahun Menjabat, Jokowi Pamer Angka Kemiskinan dan Pengangguran RI Turun

Rahayu Subekti
16 Agustus 2024, 11:40
Jokowi
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/sgd/tom.
Presiden Joko Widodo saat menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2024 di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Button AI Summarize

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidatonya dalam sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dalam pidatonya, Jokowi pamer angka kemiskinan dan pengangguran turun seiring dengan pertumbuhan ekonomi.

“Alhamdulillah, Indonesia menjadi sedikit negara yang pulih lebih cepat dan terus tumbuh. Pertumbuhan ekonomi kita terjaga pada kisaran 5%,” kata Jokowi di Gedung Nusantara, Kompleks Senayan, Jakarta, Jumat (16/8).

Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh dengan positif walau banyak negara tidak tumbuh, bahkan melambat. Jokowi bahkan mengungkapkan pertumbuhan ekonomi di wilayah timur Indonesia seperti Papua dan Maluku mampu tumbuh di atas 6% serta Maluku Utara mampu tumbuh di atas 20%.

Tak hanya itu, inflasi Indonesia juga terkendali dalam target. “Inflasi terkendali dalam kisaran 2%-3% saat banyak negara mengalami kenaikan yang luar biasa, bahkan ada yang mencapai lebih dari 200%,” ujar Jokowi.

Jokowi juga menuturkan bahwa selama pemerintahannya, angka kemiskinan ekstrem mampu diturunkan dari sebelumnya 6,1% menjadi 0,8% pada 2024. Angka stunting juga mampu berkurang dari sebelumnya 37,2% menjadi 21,5% pada 2023.

Dia mengklaim tingkat pengangguran di Indonesia mampu diredam. “Tingkat pengangguran juga mampu kita tekan dari sebelumnya 5,7% menjadi 4,8% pada 2024,” kata Jokowi.

Membiayai Pelayanan Kesehatan

Jokowi menilai upaya perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah juga telah memberi manfaat luas bagi masyarakat. Sebanyak Rp 361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat selama 10 tahun digunakan untuk membiayai pelayanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahun.

“Layanan ini mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia,” kata Jokowi.

Pemerintah juga mengalokasikan Rp 60,3 triliun untuk program prakerja selama 5 tahun telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini menjadi bagian pembangunan yang dicita-citakan Indonesia.

“Pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat. Pembangunan yang memberi dampak bagi masyarakat luas. Pembangunan yang membuka peluang untuk tumbuh bersama,” ujar Jokowi.

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...