Ketua The Fed Soal Penurunan Suku Bunga: Sudah Saatnya Kebijakan Disesuaikan

Tia Dwitiani Komalasari
24 Agustus 2024, 07:39
Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell speaks during a news conference following a two-day meeting of the Federal Open Market Committee (FOMC) in Washington, U.S., July 27, 2022.
ANTARA FOTO/REUTERS/Elizabeth Frantz/wsj
Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell speaks during a news conference following a two-day meeting of the Federal Open Market Committee (FOMC) in Washington, U.S., July 27, 2022.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Ketua Federal Reserve atau The Fed, Jerome Powell, memperkuat pernyataan akan menurunkan suku bunga. Namun demikian, dia menolak memberikan kisi-kisi mengenai waktu dan besar suku bunga yang akan dipangkas.

"Sudah tiba saatnya kebijakan disesuaikan," kata pemimpin bank sentral tersebut dalam pidato utamanya yang sangat ditunggu-tunggu pada pertemuan tahunan The Fed di Jackson Hole Wyoming, Kamis (23/8) waktu setempat.

Dia mengatakan, arah perjalanan suku bunga sudah jelas. Sementara waktu serta kecepatan pemangkasan suku bunga akan bergantung pada data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko.

Powell telah melakukan tinjauan kembali penyebab inflasi yang sebelumnya mendorong Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga secara agresif sebanyak 11 kali dari Maret 2022 hingga Juli 2023. Berdasarkan tinjauan tersebut, dia telah mencatat kemajuan inflasi.  Dengan demikian, The Fed dapat mengalihkan fokusnya untuk memastikan pertumbuhan ekonomi tetap berada di jalur yang dapat menyediakan lapangan kerja.

"Inflasi telah menurun secara signifikan. Pasar tenaga kerja tidak lagi terlalu panas, dan kondisinya sekarang tidak seketat sebelum pandemi,” kata Powell. 

Ia berjanji The Fed akan melakukan apa pun yang mereka bisa untuk memastikan pasar tenaga kerja tetap kuat dan kemajuan dalam inflasi terus berlanjut.

Reaksi Pasar

Indeks saham langsung naik saat Powell mulai berbicara, sementara imbal hasil Treasury turun tajam. Para pedagang memperkirakan peluang 100% untuk penurunan suku bungan setidaknya seperempat poin persentase pada September, menurut FedWatch dari CME Group.

“Ini adalah pidato perpisahan Ketua Powell yang pada dasarnya membalik halaman, dengan mengatakan misinya, yang telah difokuskan pada inflasi selama dua tahun terakhir, telah berhasil,” kata ekonom Paul McCulley, mantan direktur pelaksana Pimco, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (24/8).

Pidato tersebut disampaikan saat tingkat inflasi terus menerus kembali ke target Fed sebesar 2% meskipun masih belum mencapai titik tersebut. Pada saat yang sama, tingkat pengangguran meningkat lebih tinggi, terakhir kali sebesar 4,3%, yang bisa memicu indikator resesi.

Namun, Powell menyanggah kenaikan pengangguran cenderung disebabkan peningkatan PHK atau kemerosotan umum di pasar tenaga kerja. Menurutnya tingkat pengangguran lebih disebabkan karena banyak individu yang memasuki dunia kerja dan laju perekrutan yang lebih lambat, 

“Tujuan kami adalah memulihkan stabilitas harga sambil mempertahankan pasar tenaga kerja yang kuat, menghindari peningkatan tajam pengangguran yang menjadi ciri episode disinflasi sebelumnya ketika ekspektasi inflasi kurang terjangkar dengan baik,” katanya.

Pasar memperkirakan Fed akan mulai memangkas suku bunga pada September. Risalah rapat komite pasar terbuka bulan Juli, yang dirilis hari Rabu, mencatat "sebagian besar" pejabat percaya bahwa pemangkasan suku bunga September akan tepat selama tidak ada kejutan data.

"Ia cukup dovish. Ia membeli opsi untuk melakukan apa pun yang perlu dilakukannya bulan depan, yang jelas merupakan pelonggaran," kata Joseph LaVorgna, kepala ekonom di SMBC Nikko Securities.

"Saya tidak berpikir standar untuk 50 [basis poin] terlalu tinggi," ujarnya lagi.

Selain menilai keadaan terkini, Powell meluangkan waktu yang cukup lama dalam pidatonya untuk mengevaluasi apa yang menyebabkan lonjakan inflasi — mencapai level tertinggi dalam lebih dari 40 tahun — serta respons kebijakan Fed dan mengapa tekanan harga telah mereda tanpa resesi.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...