Kisah Perry Warjiyo: dari Penulis Pidato Soedradjat hingga jadi Gubernur BI

Rahayu Subekti
26 Agustus 2024, 18:25
Perry Warjiyo
Kafegama
Pelantikan Pengurus Pusat KAFEGAMA 2024-2027 di Jakarta, Sabtu (24/8). Acara ini juga turut dihadiri tiga begawan ekonom Indonesia yaitu Wapres ke-11 Boediono, mantan Gubernur BI Soedradjad Djiwandono dan Gubernur BI Perry Warjiyo.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menceritakan pengalamannya dalam mencapai cita-cita di usia muda. Sebelum menjadi gubernur BI seperti sekarang, ternyata Perry sudah melalui berbagai pengalaman yang berharga.

Hal ini disampaikan Perry saat Saat menghadiri pelantikan pengurus pusat Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM (Kafegama) 2024-2027 pada Sabtu (24/8).

Dia mengaku pernah membantu membuat teks pidato untuk Gubernur BI Soedradjad Djiwandono pada 1993. Naskah pidato yang ia buat, lalu dikoreksi langsung oleh Boediono, lulusan UGM yang bakal menjadi Gubernur BI di 2008-2009.

Perkenalan Perry dengan Soedradjad dan Budiono setelah ia lulus dari UGM dan ketika berada di lingkungan BI. Saat itu, dia bertekad untuk menyelesaikan gelar masternya dan gelar tertinggi yaitu doktor filsafat atau Ph D.

“Singkat cerita, bisa Ph D dan direkrut oleh Pak Dradjad. Saya mengabdi karena beliau itu bapak saya dan mengabdi sejak 1993 sampai 1996, tiga setengah tahun,” kata Perry.

Selama mengabdi, tugasnya adalah membuat makalah atau naskah pidato untuk Soedradjad. Setelah naskah dibuat, Boediono kemudian mengoreksi naskah tersebut, salah satunya terkait kondisi keuangan Indonesia.

“Kalau dulu kan Indonesia masih utang, ada donor-donor dari negara yang meminjamkan ke Indonesia. Setiap tahun kita selalu sidang di Paris dan menyiapkan semua bahannya,” ujar Perry.

Mentor Terbaik Bagi Perry

Perry menganggap Soedradjad dan Boediono merupakan sebagai terbaik dalam meniti karir di BI. “Saya selalu berdoa Bapak-Bapak ini diberikan kesehatan dan saya dibimbing untuk menggantikan ke depan. Dari dulu sudah berani bercita-cita,” kata Perry.

Sebelum berkarir di BI, dia sudah membuat perencanaan karirnya sejak dini. Salah satunya jalannya melalui perkenalan Perry dengan Soedradjad dan Boediono sebagai sosok panutan.

Selain itu, lelaki kelahiran 25 Februari 1959 ini juga terus memanjatkan doa agar mendapatkan karir yang cemerlang. Hingga akhirnya doa perry terkabul, dan dia berhasil bekerja di lingkungan BI.

Perry mendapat kepercayaan sebagai Deputi Gubernur BI pada 15 April 2013 hingga 24 Mei 2018 saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).

Dia kembali menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden RI No.38/P Tahun 2023 tanggal 5 Mei 2023, dan mengucapkan sumpah jabatan pada 24 Mei 2023.

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...