Rupiah Berpotensi Menguat Hari Ini Dipicu Rilis Data PMI Manufaktur AS
Sejumlah analis memproyeksikan rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS pada hari ini. Analis komoditas dan mata uang Lukman Leong memproyeksikan pergerakan rupiah bisa menguat setelah data Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur AS yang melemah.
“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang terkoreksi setelah data manufaktur PMI AS yang lebih lemah dari perkiraan,” kata Lukman kepada Katadata.co.id, Selasa (24/9).
S&P Global melaporkan kinerja bisnis sektor manufaktur dan jasa Amerika Serikat periode September menunjukkan kinerja yang lemah. Data PMI Jasa AS turun ke level 55,4 pada September 2024 yang turun dari 55,7 dari bulan sebelumnya.
“Rupiah akan berkisar pada level Rp 15.150 per dolar AS hingga Rp 15.250 per dolar AS,” ujar Lukman.
Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.15 WIB, rupiah berada pada level Rp 15.185 per dolar AS. Level tersebut menurun 20,50 poin atau 0,13% dari penutupan hari sebelumnya.
Senada dengan Lukman, Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana juga memproyeksikan rupiah akan menguat hari ini terhadap dolar AS. “Kemungkinan terdepresiasi antara Rp 15.140 hingga Rp 15.340 per dolar AS,” ujar Fikri.
Fikri menuturkan terdapat sejumlah sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini. Salah satunya yakni defisit APBN per Agustus 2024 yang makin melebar mencapai Rp 153,7 triliun.
Selain itu, Fikri mengatakan kondisi global juga masih akan mempengaruhi pergerakan rupiah. “Saat ini juga tensi geopolitik yang masih meningkat di Timur Tengah,” kata Fikri.