Rupiah Diprediksi Melemah Dihantui Deflasi RI yang Beruntun

Rahayu Subekti
1 Oktober 2024, 09:15
Petugas bank menghitung uang pecahan rupiah di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (22/11/2022). Bank Indonesia akan mengendalikan nilai tukar rupiah agar lebih menguat ke level Rp15.070 per dolar AS pada tahun 2023, sehingga implikasi pertumbuhan ekono
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Petugas bank menghitung uang pecahan rupiah di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (22/11/2022). Bank Indonesia akan mengendalikan nilai tukar rupiah agar lebih menguat ke level Rp15.070 per dolar AS pada tahun 2023, sehingga implikasi pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih rendah yakni 4,37 persen (yoy) dibanding prognosa BI pada tahun 2022 yang sebesar 5,12 persen.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Rupiah diprediksi melemah pada perdagangan Selasa (1/10). Pergerakan rupiah akan dipengaruhi rilis data indeks harga konsumen atau IHK September 2024 yang akan dikeluarkan Badan Pusat Statistik atau BPS hari ini.

“Kemungkinan rupiah akan mengalami depresiasi ke level Ro 15.080 per dolar AS hingga Rp 15.280 per dolar AS,” kata Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana kepada Katadata.co.id, Selasa (1/10). 

Fikri menjelaskan pelemahan rupiah hari ini akan terjadi karena adanya rilis BPS tersebut. Terlebih, Fikri memproyeksikan deflasi akan berlanjut kembali pada September 2024. 

Menurut dia, data ekonomi Indonesia lainnya juga akan mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini. Sentimen lain yang mempengaruhi yaitu rilis Indeks Manajer Pembelian (PMI) Nikkei Indonesia dan lelang SBN yang diharapkan masih akan menarik asing.

Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.01 WIB, rupiah berada pada level Rp 15.140 per dolar AS. Meskipun diramal melemah, level rupiah tersebut meningkat 15 poin atau 0,10% dibandingkan penutupan sebelumnya. 

Senada dengan Fikri, analis komoditas dan mata uang Lukman Leong juga memproyeksikan pelemahan rupiah hari ini. “Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang rebound,” kata Lukman. 

Lukman menjelaskan penguatan dolar AS terjadi setelah pernyataan hawkish dari Ketua Federal Reserve atau The Fed, Jerome Powell. Dalam pidatonya, Powell mengesampingkan potensi The Fed untuk kembali melakukan pemangkasan suku bunga jumbo hingga 50 basis points kedepannya. 

“Investor juga menantikan data inflasi Indonesia pada September 2024. Rupiah diproyeksikan melemah pada kisaran Rp 15.150 per dolar AS hingga Rp 15.250 per dolar AS,” ujar Lukman. 

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...