Cak Imin Buka Suara Soal Susu Diganti Daun Kelor untuk Makan Bergizi Gratis
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menyatakan wacana penggantian susu dengan makanan berbahan daun kelor masih simulasi. Penggantian susu ini masuk dalam program makan bergizi gratis.
"Ya itu masih proses semua simulasi. Sinkronisasi pusat, daerah, lokalitas," ujar pria yang akrab disapa Cak Imin ini ketika ditemui di Jakarta, Rabu (25/12).
Wacana penggunaan daun kelor sebagai bahan makanan alternatif dalam program makan bergizi gratis diutarakan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana.
Dadan mengatakan tak semua daerah akan mendapatkan menu yang sama. Menu akan disesuaikan dengan lokalitas yang ada di suatu daerah tertentu.
Menurut Dadan, telur ayam dapat memenuhi kebutuhan protein, sementara daun kelor menyediakan kalsium yang biasanya dapat terpenuhi melalui susu.
Pemerintah Lakukan Simulasi Makan Bergizi Gratis
Menanggapi hal tersebut, Muhaimin yakin BGN sudah menghitung nutrisi dan gizi dari setiap asupan makanan. Pemerintah juga terus melakukan simulasi agar masyarakat yang menjadi sasaran mendapat gizi yang seimbang.
"Tentu itu kewenangan badan gizi, tapi mereka pasti menghitung betul jumlah kalori, protein, kemudian karbonnya itu betul-betul seimbang. Karena itu simulasi ini terus dilakukan semoga sukses," kata dia.
Ia setuju program MBG ini mengutamakan lokalitas bahan makanan. Karena nantinya akan menjadi sebuah ekosistem perekonomian, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.
"Tapi saya sebagai bagian dari proses itu berharap, lokalitas itu digunakan. Kalau kelornya bagus, (bisa pakai) kelor. Kalau UMKM lokal terlibat, harus dilibatkan" katanya.
Selain itu, Cak Imin juga mendorong perkembangan peternak susu di berbagai daerah. Dengan perkembangan itu, maka harga susu bisa lebih murah dan mudah dijangkau masyarakat.