Ancaman Kenaikan Tarif Perdagangan Trump akan Tekan Rupiah Hari Ini

Rahayu Subekti
31 Januari 2025, 09:48
rupiah, dolar, trump
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.
Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (17/1/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sejumlah analis memproyeksikan rupiah masih akan tertekan dari dolar AS pada hari ini. Hal itu dikarenakan sentimen dari kebijakan kenaikan tarif perdagangan yang akan diterapkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. 

“Sentimen kelihatannya masih positif untuk dolar AS karena ancaman-ancaman Trump soal kenaikan tarif belakangan ini,” kata pengamat pasar uang, Ariston Tjendra kepada Katadata.co.id, Jumat (31/1). 

Ariston juga mengatakan pasar juga mempertimbangkan kebijakan Bank Sentral AS. Saat ini Federal Reserve alias The Fed diperkirakan tidak akan memangkas suku bunga untuk sementara waktu karena potensi kenaikan inflasi akibat kebijakan kenaikan tarif impor Trump.

“Hari ini rupiah masih berpeluang melemah terhadap dolar AS ke arah Rp 16.300 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp 16.200 per dolar AS,” ujar Ariston.

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.15 WIB, rupiah dibuka melemah pada level Rp 16.310 per dolar AS. Level ini melemah 54 poin atau 0,33% dari penutupan sebelumnya. 

Senada dengan Ariston, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong juga memperkirakan rupiah akan melemah terhadap dolar AS. Lukman mengatakan, kondisi saat ini memungkinkan dolar AS terus menguat. 

Padahal sebelumnya, dolar AS sempat melemah setelah data pertumbuhan produk domestik bruto AS pada kuartal IV 2024 yang lebih rendah dari perkiraan. PDB AS hanya tumbuh 2,3% di bawah perkiraan 2,8% dan menyusut dari kuartal sebelumnya yang tercatat 3,1%. 

“Namun dolar AS berbalik menguat setelah Trump yang kembali mengancam tarif impir 25% kepada Kanada dan Meksiko. Rupiah akan berada pada level Rp 16.200 per dolar AS hingga Rp 16.350 per dolar AS,” ujar Lukman. 

Di sisi lain, Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C Permana juga memproyeksikan pelemahan rupiah hari ini. Fikri memperkurakan rupiah akan terdepresiasi kembali ke level Rp 16.160 per dolar AS hingga Rp 16.360 per dolar AS. 

Fikri mengatakan lelang SBSN kemarin yang masih cukup baik dengan incoming bids di sekitar Rp 20 triliun juga akan mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini. Begitu juga dengan lelang Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang akan dilakukan hari ini huga akan mempengaruhi pergerakan rupiah. 

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...