The Fed Sebut Ekonomi AS Kuat, Tak Perlu Buru-buru Turunkan Suku Bunga


Gubernur Bank Sentral AS, The Federal Reserve Jerome Powell menegaskan, komitmen bank sentral untuk menurunkan inflasi dan mengisyaratkan para pembuat kebijakan tidak terburu-buru menurunkan suku bunga. Powell menyebut, ekonomi Amerika secara keseluruhan kuat dengan pasar tenaga kerja yang solid dan inflasi yang mereda meski masih di atas target Fed sebesar 2%.
"Kita berada dalam posisi yang cukup baik dengan kondisi ekonomi saat ini," ujar Powell saat berbicara di hadapan Komite Perbankan Senat pada Selasa (11/2), seperti dikutip dari Reuters.
Ia menekankan, The Fed tidak terburu-buru untuk melakukan pemangkasan suku bunga lebih lanjut, tetapi siap melakukannya jika inflasi terus menurun atau pasar kerja melemah.
Sejak Trump menjabat, ia telah memberlakukan dan kemudian menunda pajak impor yang besar terhadap mitra dagang utama Meksiko dan Kanada, sehingga para pembuat kebijakan Fed masih belum memiliki banyak hal nyata untuk dianalisis atau dimodelkan.
Kepala ekonom di Nationwide Kathy Bostjancic menjelaskan, inflasi yang lebih tinggi sangat bergantung pada fakta-fakta yang spesifik, seperti barang apa yang dikenakan pajak dan berapa besarannya. "Dalam beberapa kasus, pajak tidak terlalu menjangkau konsumen, dalam beberapa kasus, pajak menjangkau konsumen." kata Bostjancic.
Dengan beberapa perubahan lanskap di sebagian besar perekonomian,Bostjancic memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga hanya sekali tahun ini, dan tidak sampai semester kedua.
Sebagian besar sisa sidang menggambarkan gangguan yang dirasakan Washington pada minggu-minggu pertama pemerintahan Trump.
Pemerintahan Trump telah menambah ketidakpastian baru dalam misi The Fed menurunkan inflasi melalui sejumlah kebijakan yang memicu guncangan fiskal seperti pembekuan belanja pemerintah, batasan kebijakan imigrasi yang ketat terhadap tenaga kerja, dan dampak perang dagang. Ini menambah keengganan The Fed berkomitmen untuk memotong suku bunga lebih lanjut.
The Fed memangkas suku bunga acuannya sebesar satu poin persentase penuh tahun lalu. Namun pada pertemuannya di bulan Januari, mereka mempertahankan suku bunga tetap pada kisaran 4,25% hingga 4,50%.
"Kami tidak perlu terburu-buru untuk menyesuaikan sikap kebijakan kami. Kami tahu bahwa mengurangi pengekangan kebijakan terlalu cepat atau terlalu banyak dapat menghambat kemajuan inflasi," kata Powell.
Investor masih mengharapkan Fed untuk memangkas suku bunga akhir tahun ini, tetapi peluang telah bergeser ke arah pengurangan seperempat poin.
"Kami memperhatikan risiko pada kedua sisi mandat ganda kami," kata Powell mengacu pada tujuan Fed yang ditetapkan oleh kongres untuk inflasi yang stabil dan lapangan kerja yang maksimal.