The Fed Tahan Suku Bunga Acuan, Beri Sinyal Pemangkasan Dua Kali Tahun Ini

Ameidyo Daud Nasution
20 Maret 2025, 07:20
the fed, dolar, inflasi
ANTARA FOTO/REUTERS/Elizabeth Frantz/wsj
Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell speaks during a news conference following a two-day meeting of the Federal Open Market Committee (FOMC) in Washington, U.S., July 27, 2022.

Ringkasan

  • The Fed mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%-4,5% dan mengisyaratkan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini meskipun inflasi masih tinggi. Pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan melambat tahun ini dan tahun depan, dari 2,8% menjadi 1,7%.
  • Kebijakan tarif yang diterapkan Presiden Trump dinilai dapat mendorong inflasi dan menghambat upaya bank sentral dalam menurunkan inflasi. Inflasi diperkirakan naik menjadi 2,7% pada akhir tahun, masih di atas target 2%.
  • Meskipun The Fed memproyeksikan dua kali pemangkasan suku bunga, beberapa ekonom memperkirakan suku bunga acuan akan tetap stabil untuk sementara waktu. Hal ini berpotensi membuat biaya pinjaman tetap stabil dalam beberapa bulan ke depan.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan di angka 4,25%-4,5% bulan ini. The Fed juga memberikan sinyal akan memangkas suku bunga dua kali tahun ini meski inflasi masih tinggi.

The Fed juga memperkirkan ekonomi AS tumbuh lebih lambat tahun ini dan tahun depan. Mereka memperkirakan ekonomi Negeri Abang Sam itu tumbuh 1,7% tahun ini, lebih rendah dari tahun lalu yakni 2,8%.

Bos The Fed, Jerome Powell Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa tarif yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump telah mulai mendorong inflasi. Kebijakan tersebut kemungkinan akan menghambat kemajuan yang telah dicapai bank sentral dalam mengurangi inflasi.

"Saya tidak akan mengatakan kita sudah sampai di situ (stabilitas) Saya pikir dengan datangnya inflasi (dampak tingginya) tarif, kemajuan lebih lanjut mungkin tertunda," kata Powell dalam konferensi pers pada Rabu (19/3) dikutip dari Associated Press.

Inflasi diperkirakan akan sedikit meningkat, menjadi 2,7% pada akhir tahun ini dari level saat ini sebesar 2,5%. Keduanya berada di atas target bank sentral sebesar 2%.

The Fed masih memperkirakan inflasi akan kembali ke hampir 2% pada akhir tahun depan. Powell juga mengatakan, kenaikan tarif impor hanya akan menciptakan kenaikan harga satu kali.

Meskipun Fed mempertahankan perkiraannya untuk dua kali pemangkasan, para ekonom memperkirakan bank sentral dapat menahan suku bunga untuk beberapa waktu.

Hal itu kemungkinan akan membuat biaya pinjaman untuk hipotek, pinjaman mobil, dan kartu kredit tidak berubah dalam beberapa bulan mendatang.

“Akan lebih sulit bagi mereka untuk memangkas suku bunga tahun ini karena inflasi (masih) bergerak,” kata Michael Gapen, ekonom di Morgan Stanley.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...