Airlangga Respons Jebloknya IHSG usai Pengumuman Danantara
Ringkasan
- KB Bukopin dan Danamas bermitra untuk menyalurkan pembiayaan Rp500 miliar bagi UMKM melalui produk *Equipment Financing*, *Vendor Financing*, dan *Distributor Financing*. Kemitraan ini bertujuan memberikan akses pembiayaan yang lebih fleksibel dan efisien bagi UMKM.
- Kerja sama ini memanfaatkan teknologi Danamas untuk mempercepat ekspansi pembiayaan KB Bukopin di sektor UMKM dan rantai pasok. KB Bukopin berharap dapat memberikan solusi kredit yang lebih mudah, cepat, dan aman.
- Kemitraan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan membantu UMKM mengembangkan bisnis dan menciptakan lapangan kerja, sekaligus mendukung digitalisasi sektor keuangan.
Membuat ringkasan dengan AI Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG merosot hampir 5% pada perdagangan hari ini bertepatan dengan pengumuman pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara alias BPI Danantara. IHSG anjlok 4,57% ke level 5.971 pada perdagangan pukul 10.20 WIB.
Kinerja IHSG juga sempat jeblok lebih dari 5% hingga Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan penghentian sementara perdagangan pada Selasa (18/3). Indeks bahkan sempat anjlok 7% tak lama setelah perdagangan kembali di buka, meski menbaik saat penutupan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tak berkomentar banyak soal penurunan IHSG. Ia juga enggan membahas kaitan penurunan IHSG dengan pengumuman susunan pengurus Danantara hari ini.
“Kita lihat saja perkembangannya. Perkembangannya karena market kan ada daily,” kata Airlangga saat ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian, Senin (24/3).
Menurut Airlangga, pergerakan IHSG mencerminkan mekanisme pasar dan bergantung kepada kinerja masing-masing saham.
“Ya kalau saham kan masing-masing (kinerja saham),” ujar Airlangga.
Respons Negatif Investor Terhadap Susunan Pengurus Danantara
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, penurunan IHSG hari ini dipengaruhi oleh pengumuman susunan pengurus Danantara.
“Investor bereaksi negatif ya melihat susunan pengurus Danantara, terutama masuknya Thaksin Shinawatra sebagai dewan penasihat,” kata Bhima.
Bhima mengatakan Thaksin memiliki catatan kasus seperti korupsi dan penghindaran pajak. Ia menyebut, keluarga Thaksin melepas saham Shin Corp ke Temasek pada 2006 tetapi dilakukan tanpa membayar capital gain tax yang merupakan pajak yang dikenakan atas perolehan keuntungan dari modal.
Selain itu, menurut dia, Thaksin juga terseret kasus pembelian lahan pemerintah di Bangkok pada 2008. “Jadi, distrust terhadap Danantara makin besar. Pemerintah terlalu percaya diri, seharusnya dengar dan gunakan Danantara untuk memasukan talenta terbaik bukan politisi,” ujar Bhima.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova juga menilai, investor memilih untuk melakukan aksi jual usai pengumuman pengurus Danantara.
“Investor memilih melakukan posisi jual untuk pengurangan portofolio investasi sahamnya karena rilisan tersebut (pengumuman pengurus Danantara),” kata Ivan.
Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.
