Usai AS Damai dengan Cina, Trump Sasar Sengketa Tarif dengan Uni Eropa


Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyasar masalah tarif perdagangan dengan Uni Eropa. Trump menyebut Uni Eropa jauh lebih nakal daripada Cina karena sulit diajak berurusan dalam banyak hal terutama dalam bidang perdagangan.
Pernyataan ini disampaikan Trump usai membuat kesepakatan tarif perdagangan masing-masing sebesar 115 poin persentase selama 90 hari.
"Uni Eropa dalam banyak hal lebih nakal daripada Cina, oke, dan kami baru saja memulai dengan mereka," kata Trump kepada wartawan,
pada Senin (12/5).
"Posisi mereka (Uni Eropa) akan banyak turun nanti. Anda lihat saja. Kami memiliki semua kartu," lanjut kepala negara Paman Sam itu.
Trump mengemukakan blok perdagangan di benua Eropa tersebut telah memperlakukan Amerika Serikat "sangat tidak adil."
Dia mencontohkan dalam perdagangan kendaraan. "Mereka menjual 13 juta mobil kepada kami. Kami tidak menjual satu pun kepada mereka," kata dia.
"Mereka menjual produk pertanian mereka kepada kami. Kami hampir tidak menjual apa pun kepada mereka," tambah Trump.
"Mereka tidak mengambil produk kami. Itu memberi kami semua kartu, dan (itu) sangat tidak adil sehingga mereka harus membayar lebih banyak untuk perawatan kesehatan dan kami harus membayar lebih sedikit," paparnya.
AS disebut tengah mempersiapkan lebih banyak tindakan tarif terhadap Uni Eropa meskipun saat ini ada periode jeda waktu selama 90 hari, kata Komisaris Eropa untuk Perdagangan, Keamanan Ekonomi, Hubungan Antarlembaga, dan Transparansi Maros Sefcovic, pada pekan lalu.
Pada Senin lalu, AS dan Cina mengumumkan mereka telah sepakat untuk menurunkan tarif timbal balik mereka masing-masing sebesar 115 poin persentase selama 90 hari.
Secara khusus, Washington akan memangkas tarif barang-barang China dari 145 persen menjadi 30 persen, sementara Beijing akan mengurangi tarif impor Amerika dari 125 persen menjadi 10 persen.
Langkah baru tersebut akan mulai berlaku pada 14 Mei mendatang.