Menkeu Purbaya Minta Maaf Sudah Salah Bicara: Saya Pejabat Baru, Menteri Kagetan

Rahayu Subekti
9 September 2025, 14:16
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (tengah) didampingi Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kiri) dan Thomas A. M. Djiwandono (kanan) menyampaikan keterangan pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (8/9/2025). Presiden Prabowo Subianto m
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/bar
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (tengah) didampingi Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kiri) dan Thomas A. M. Djiwandono (kanan) menyampaikan keterangan pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (8/9/2025). Presiden Prabowo Subianto melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa minta maaf jika salah berbicara sejak menjabat posisi barunya sekarang. Sebelum menggantikan Sri Mulyani Indrawati, Purbaya menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

“Saya masih pejabat baru di sini, menterinya juga menteri kagetan. Jadi kalau ngomong, kata-katanya kalau kata Bu Sri Mulyani kayak koboi. Jadi kemarin kalau ada kesalahan, saya mohon maaf,” kata Purbaya usai acara serah terima jabatan di Gedung Kemenkeu, Selasa (9/9).

Ia mengatakan selama menjabat Ketua DK LPS, tidak ada yang memantau gaya bicaranya. Sementara saat menjadi menteri, ia khawatir gaya bicaranya bisa berdampak luas.

“Waktu di LPS nggak ada yang monitor, jadi saya tenang. Ternyata di Kementerian Keuangan beda. Salah ngomong langsung dipelintir di sana-sini,” ujar Purbaya.

Purbaya berjanji ke depan akan berusaha semaksimal mungkin. Ia juga mengatakan akan berdiskusi dengan Sri Mulyani tentang kebijakan Kementerian Keuangan ke depan.

“Nanti minta juga petunjuk ke Ibu Sri Mulyani supaya kebijakan fiskal kita bisa bagus dan ekonomi secara keseluruhan bisa tumbuh lebih baik lagi. Jadi ke depan, teman-teman media, tolong beri saya waktu untuk bekerja dengan baik,” kata Purbaya.

Sebelumnya, Purbaya sempat muncul di depan awak media usai dilantik di Istana Negara pada kemarin (8/9). Usai dilantik, Purbaya langsung menyambangi Gedung Kementerian Keuangan dan disambut para Wakil Menteri Keuangan yaitu Suahasil Nazara, Thomas Djiwandono, dan Anggito Abimanyu.

Dalam sesi konferensi pers di depan media, Purbaya sempat memberikan komentar terkait soal tuntutan dari massa aksi yang melakukan unjuk rasa. Tuntutan dari masyarakat mengerucut dalam 17 tuntutan jangka pendek dan 8 tuntutan jangka panjang yang disebut 17+8.

Dalam pernyataannya, ia sempat menyebut tuntutan itu hanya suara dari rakyat kecil. “Basically begini. Itu kan suara sebagian kecil rakyat kita. Kenapa mungkin sebagian ngerasa keganggu hidupnya masih kurang ya,” kata Purbaya dalam konferensi pers di Gedung Kemenkeu, Senin (8/9).

Purbaya menegaskan akan fokus dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, saat pertumbuhan ekonomi tinggi maka tidak ada lagi masyarakat yang protes.

Once, saya ciptakan pertumbuhan ekonomi 6%, 7%, itu akan hilang dengan otomatis. Mereka akan sibuk cari kerja dan makan enak dibandingkan mendemo,” ujar Purbaya.

Purbaya menegaskan, dirinya akan mendukung target Presiden Prabowo Subianto yang ingin ekonomi tumbuh hingga 8% pada 2029. Ia memastikan Kementerian Keuangan akan mengupayakan hal tersebut.  

“Kita akan kejar secepat ciptakan pertumbuhan yang paling cepat, seoptimal mungkin,” kata Purbaya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...