BGN Gandeng BPS untuk Hitung Dampak Program MBG Terhadap Ekonomi
Badan Gizi Nasional (BGN) bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengukur dampak Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan data empiris mengenai kontribusi program tersebut terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Wakil Kepala BGN Bidang Komunikasi Publik dan Investigasi Nanik S. Deyang mengatakan, survei bersama BPS ini penting untuk menilai efektivitas Program MBG yang telah berjalan hampir satu tahun.
“Tanggal 6 Januari nanti genap satu tahun Program MBG. Kami berharap BPS bisa menampilkan data yang menarik tentang pengaruh program ini terhadap pertumbuhan ekonomi,” ujar Nanik di Jakarta, Jumat (7/11).
Nanik menambahkan, BGN juga mengajak BPS untuk membangun sistem statistik terpadu yang dapat mencatat perkembangan siswa penerima manfaat MBG secara komprehensif.
“Misalnya mencatat partisipasi dan tingkat kehadiran siswa, serta berat dan tinggi badan siswa penerima manfaat MBG,” katanya.
BGN juga berencana membuka akses data mengenai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur-dapur MBG, serta data sekolah penerima manfaat beserta lokasinya. Akses data ini diharapkan memperkuat akurasi survei dan analisis dampak sosial-ekonomi program.
Sementara itu, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyambut baik kerja sama tersebut. Ia menilai, kolaborasi dengan BGN dapat memperkaya basis data nasional, terutama dalam menilai keberhasilan program pemerintah di bidang gizi dan pendidikan.
“Data lokasi dapur MBG, misalnya, bisa kami overlay dengan data wilayah kemiskinan atau pendidikan. Dengan begitu, hasilnya bisa lebih komprehensif,” kata Amalia.
