Menkeu Purbaya Bertemu IMF, Bahas Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi RI
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membagikan kegiatannya melalui akun Instagram resmi @menkeuri, usai menerima delegasi International Monetary Fund (IMF) di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (12/11).
“Menkeu Purbaya menerima delegasi @the_imf, membahas perkembangan terkini perekonomian Indonesia,” tulisnya.
Dalam pertemuan tersebut, Purbaya menyampaikan bahwa pemerintah membahas berbagai kebijakan untuk menjaga stabilitas ekonomi sekaligus mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi.
“Pertemuan ini menjadi wujud komitmen bersama antara Indonesia dan @the_imf untuk terus menjaga kondisi perekonomian global yang sehat dan kondusif,” katanya.
Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Melaju di Akhir 2025
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai level tinggi pada penghujung 2025. Purbaya dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo kompak memperkirakan laju ekonomi bisa menembus 5,5% pada kuartal IV tahun ini.
“Kalau proyeksi akhir tahun, saya sama dengan Pak Gubernur BI. Taruhan saya adalah kuartal IV 2025, kami harapkan pertumbuhan ekonominya bisa di atas 5,5%,” kata Purbaya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Gedung BI, Senin (3/11).
Menurut Purbaya, optimisme tersebut didukung oleh berbagai stimulus pemerintah untuk memperkuat daya beli masyarakat. Salah satunya penempatan dana Rp 200 triliun di sistem perbankan, serta berbagai program bantuan sosial.
“Dengan stimulus yang Rp 200 triliun, stimulus-stimulus Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat, dan lain-lain, harusnya pertumbuhan ekonomi kita bisa di atas 5,5%,” ujarnya.
Nada serupa disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo, yang menilai momentum pertumbuhan ekonomi terus menguat dari kuartal ke kuartal.
“Kuartal III 2025 akan lebih tinggi dari kuartal II yang sebesar 5,12%, dan kuartal IV akan lebih tinggi lagi,” kata Perry.
Secara keseluruhan, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2025 berada di atas titik tengah kisaran atas proyeksi 4,7% hingga 5,5%.”
Perry menjelaskan, pendorong utama pertumbuhan ekonomi berasal dari kinerja ekspor yang solid serta kebijakan perbankan dan pembiayaan yang ekspansif.
Namun IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 hanya 4,9%. Meski lebih rendah dari target pemerintah, proyeksi ini meningkat dibandingkan prediksi sebelumnya sebesar 4,8% dalam laporan World Economic Outlook edisi Juli 2025.
