Inflasi Stabil dan Suku Bunga Longgar, Fondasi Pertumbuhan 2026

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Luky Maulana
1 Desember 2025, 12:07
Inflasi
Katadata
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan pada PTBI 2025 (dok. Bank Indonesia)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Perekonomian 2026 diyakini tumbuh lebih tinggi berbekal sinergi kebijakan moneter dan fiskal. Optimistis pemerintah dan Bank Indonesia ini disampaikan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, di Jakarta, Jumat (28/11). 

Forum bertajuk Tangguh dan Mandiri: Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tinggi dan Berdaya Tahan tersebut juga menyebutkan, Indonesia mempertahankan kinerja perekonomian solid sekaligus menjaga stabilitas.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, kinerja ini dicapai di tengah beragam tantangan perekonomian global. Contohnya, kebijakan proteksionis Amerika Serikat, perlambatan pemulihan ekonomi Tiongkok, serta lonjakan transaksi derivatif global yang membuat pasar keuangan dunia rentan.

Di tengah ketidakpastian perekonomian dunia yang belum reda, Indonesia tampil sebagai outlier positif. Ini terlihat dari pertumbuhan solid, inflasi terkendali, serta nilai tukar rupiah stabil.

“Kuncinya hanya satu, yaitu sinergi. Dengan sinergi kinerja ekonomi Indonesia tahun 2026 dan 2027 akan lebih baik,” kata Perry.

Dan untuk tahun depan, BI memastikan tetap mengarahkan kebijakan moneter fokus mendorong pertumbuhan dan stabilitas. Oleh karena itu, kebijakan makroprudensial tetap longgar. 

“Dengan terkendalinya inflasi, kami akan mencermati ruang penurunan suku bunga BI rate lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan," katanya.

Sepanjang 2025, BI memangkas suku bunga acuan sebanyak 125 bps menjadi 4,75 persen. Dan inflasi pada Oktober 2025 sebesar 2,86 persen, artinya tetap berada di dalam rentang sasaran sebesar 2,5±1 persen.

BI juga konsisten menjaga stabilitas rupiah dengan intervensi tepat termasuk di pasar Non-Deliverable Forward (NDF). Di sisi likuiditas, bank sentral menyediakan ruang ekspansi untuk mendukung sektor riil, dengan menyalurkan insentif likuiditas untuk kredit sektor prioritas dengan target mencapai Rp423 triliun mulai Desember 2025.

Transformasi Struktural, Kunci Pertumbuhan Berkelanjutan

Menurut BI, pertumbuhan tinggi dan berkelanjutan bisa dicapai jika transformasi struktur ekonomi berjalan. Perry memaparkan lima area utama sinergi di antara BI dan pemerintah.

Pertama, memperkuat stabilitas dan permintaan domestik. Di dalam hal ini, koordinasi fiskal dan moneter menjadi fondasi, termasuk pembelian SBN di pasar sekunder dan tata kelola Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).

Kedua, hilirisasi dan industrialisasi yang fokus diarahkan kepada komoditas unggulan. Tak hanya nikel, melainkan pula tembaga, bauksit, serta pengembangan industri strategis, seperti baterai listrik, kendaraan listrik, hingga semi-konduktor.

Ketiga, melakukan pendalaman pasar keuangan. Keempat, akselerasi ekonomi digital. Ekspansi QRIS dilanjutkan ke Korea Selatan, India, dan Arab Saudi. Di dalam negeri, QRIS sendiri dipakai 60 juta konsumen dan 45 juta merchant yang mayoritas UMKM.

Terakhir, melanjutkan kerja sama investasi dan perdagangan internasional. Oleh sebab itu, BI mendorong perluasan local currency transaction serta digitalisasi sistem pembayaran antarnegara.

“Dengan sinergi kelima area transformasi itu, Indonesia akan tumbuh lebih tinggi dan lebih tahan banting, dengan stabilitas yang tetap terjaga,” ujar Perry.

BI memperkirakan perekonomian Indonesia tumbuh 4,9–5,7 persen pada 2026 dan meningkat ke kisaran 5,1–5,9 persen pada 2027.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan arah bauran kebijakan BI 2026 (dok. Bank Indonesia)
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan arah bauran kebijakan BI 2026 (dok. Bank Indonesia) (Katadata)

Presiden Prabowo Apresiasi Kinerja Ekonomi

Sejalan dengan optimistis bank sentral, pemerintah juga menegaskan bahwa agenda pertumbuhan inklusif tetap menjadi prioritas. Di dalam Pertemuan Tahunan BI, Presiden Prabowo Subianto menyatakan kepuasannya atas pencapaian perekonomian pada tahun pertama pemerintahan.

"Saya merasa bahwa satu tahun pemerintahan yang saya pimpin, kita telah membuktikan kepada seluruh rakyat Indonesia hasil-hasil nyata, prestasi-prestasi yang cukup bisa kita banggakan," ujarnya.

Presiden menekankan bahwa angka-angka pertumbuhan yang dipaparkan BI harus betul-betul diterjemahkan menjadi manfaat langsung bagi masyarakat. Ia merinci sejumlah program yang tengah berjalan.

Program Makan Bergizi Gratis, misalnya, telat menjangkau lebih dari 44 juta anak dengan produksi dan distribusi lebih dari 2 miliar porsi makanan. Bantuan pangan juga digelontorkan ke 18,3 juta keluarga, masing-masing berupa 10 kilogram beras dan 2 liter minyak goreng per bulan.

Pemerintah turut memperkuat daya beli melalui berbagai stimulus. Diskon transportasi dan BLT Kesra sebesar Rp900 ribu disalurkan kepada 35 juta keluarga pada periode Oktober-Desember 2025, dengan total anggaran Rp31 triliun. Ada pula program magang bagi 100 ribu peserta selama enam bulan, yang memperoleh dukungan anggaran Rp1,37 triliun.

“Rakyat kita yang paling miskin, rakyat kita yang paling bawah tidak bisa menunggu. Dia harus dapat segera aksi-aksi yang membela mereka," kata Presiden Prabowo.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Luky Maulana

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...