Menko Airlangga Targetkan Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Rampung Akhir 2025

Karunia Putri
12 Desember 2025, 14:15
airlangga, pemerintah, kesepakatan tarif, tarif dagang
Katadata/Rahayu Subekti
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indonesia berpeluang merampungkan negosiasi tarif dengan Amerika Serikat (AS) sebelum menutup tahun 2025. Kepastian ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai bertemu dengan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer pada Kamis (11/12) malam.

“Jadi perjanjian mengenai reciprocal tariff itu akan dilanjutkan dalam waktu dekat. Saya akan mengirim tim ke Washington minggu depan,” kata Airlangga saat ditemui di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jumat (12/12).

Indonesia menjadi negara ketiga yang mencapai kesepakatan dagang dengan AS. Kedua negara sebelumnya menandatangani kesepakatan awal pada 22 Juli 2025. Airlangga menyebut, pemerintah menargetkan isi kesepakatan yang telah dibahas oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Donald Trump dapat dituangkan dalam draft agreement pada akhir tahun.

“Tadi pagi saya sudah melaporkan ke Bapak Presiden mengenai hasil pembicaraan tadi malam. Ini sangat positif karena Indonesia merupakan negara terbesar yang sudah sepakat dengan Amerika Serikat. Mereka mengapresiasi Indonesia,” ujarnya.

Ia mengatakan, Presiden Prabowo telah  meminta agar negosiasi tarif dituntaskan sebelum menutup tahun 2025, dengan tetap mengedepankan kepentingan bersama kedua negara.

Dalam kesepakatan yang tengah difinalisasi, sejumlah komoditas Indonesia yang tidak diproduksi AS akan mendapat tarif 0%. Komoditas tersebut antara lain minyak sawit mentah (CPO), karet, teh, kopi, dan produk turunannya. Adapun tarif untuk tekstil dan alas kaki masih dibahas lebih lanjut. Sebelumnya, tarif produk Indonesia yang masuk ke AS dikabarkan telah turun menjadi 19% dari 32%.

Kesepakatan perjanjian tarif perdagangan antara AS dengan Indonesia sebelumnya dikabarkan terancam batal. Reuters mengabarkan, seorang pejabat AS menyebut Indonesia mulai menarik kembali sejumlah komitmen yang sebelumnya disepakati pada Juli lalu.

“Mereka menarik diri dari apa yang sudah kami sepakati pada Juli,” kata pejabat yang berbicara dengan syarat anonim pada Selasa (9/12).

Pejabat tersebut tidak merinci komitmen spesifik yang kini dipersoalkan oleh Indonesia. Namun, menurut dia, mereka telah memberi tahu Perwakilan Dagang AS (USTR), Jamieson Greer, bahwa Jakarta tidak dapat menyetujui sejumlah komitmen yang bersifat mengikat dan ingin merumuskan ulang kesepakatan tersebut.

Meski demikian, pernyataan ini sempat dibantah oleh Kementerian Koordinator Perekonomian. "Perundingan dagang Indonesia dan Amerika Serikat masih berproses," kata Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto kepada Katadata.co.id, Rabu (10/12). 

Dia menjelaskan,  tidak ada masalah spesifik dalam proses perundingan perdagangan dengan AS. Menurut Haryo, dinamika dalam proses perundingan tersebut merupakan hal yang wajar. Pihaknya pun tetap mengharapkan hasil yang positif dari perundingan tarif perdagangan ini. "Pemerintah Indonesia berharap kesepakatan dapat segera selesai dan menguntungkan kedua belah pihak," ujarnya. 


Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...