Ekonom BCA: Banjir dan Longsor Sumatera Berpotensi Pangkas PDB Nasional 0,31%

Sorta Tobing
15 Desember 2025, 15:43
banjir sumatera, pdb, pertumbuhan ekonomi
Katadata/Wahyu Dwi Jayanto
Foto udara pemukiman warga yang rusak akibat banjir bandang di Salareh Aia, Palembayan, Sumatera Barat, Sabtu (6/12/2025). Banjir bandang yang menerjang kawasan itu pada Kamis (27/11) menyebabkan rumah warga rusak dan 122 orang meninggal dunia.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kepala Ekonom Bank Sentral Asia David Sumual mengatakan produk domestik bruto nasional berpotensi turun akibat bencana banjir dan longsor di Sumatera. Menurut data tim riset BCA, konsumsi masyarakat di Sumatera Barat akan turun 25,53% atau Rp 3,8 triliun, Sumatera Utara 22,31% atau Rp 11,8 triliun, dan Aceh 23,92% atau Rp 2,8 triliun. 

Dengan asumsi belanja masyarakat terus terpuruk hingga Desember 2025, efek konsumsi pasca bencana berpotensi menurunkan 0,31% atau Rp 18,58 triliun PDB nasional pada kuartal IV-2025. “Penurunan PDB bisa terjadi akibat konsumsi yang menurun, produksi yang menurun, dan sebagainya,” kata David dalam acara Bincang Bareng BCA-Proyeksi Ekonomi 2026 di Jakarta, Senin (15/12), dikutip dari Antara

Dalam perhitungannya, pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera pada kuartal I-2026 masih akan tertekan seiring jalur logistik banyak yang terputus di tiga daerah terdampak bencana, sehingga produksi takkan optimal. Namun, mulai kuartal II-2026, perekonomian di pulau itu akan mulai tergenjot oleh upaya rekonstruksi pemerintah.

Badan Pusat Statistik sebelumya mencatat pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera pada kuartal III-2025 sebesar 4,9% dengan rincian di daerah terdampak bencana, yaitu Aceh 4,5%, Sumbar 3,4%, dan Sumut 4,6%.

David juga menghitung biaya rekonstruksi untuk penanganan bencana di Sumatera sekitar Rp 50 triliun-Rp 70 triliun. “Kemungkinan bisa lebih tinggi karena ada tiga provinsi dan sampai sekarang masih hujan deras terus. Jadi, masih ada kemungkinan ada masalah logistik lagi,” ucapnya.

Pemerintah Optimistis Perekonomian Dapat Tumbuh 5,4%

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bencana longsor dan banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbat Barat akan menekan pertumbuhan ekonomi di tiga provinsi tersebut. Namun target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,4% sampai 5,6% masih dapat tercapai pada 2025.

"Perekonomian di provinsi lain akan tetap kami pacu agar mencapai rentang itu," kata Airlangga beberapa waktu lalu.

Badan Pusat Statistik mendata jumlah perekonomian di ketiga provinsi itu mencapai Rp 469,43 triliun pada kuartal ketiga tahun ini. Angkanya setara dengan 7,75% perekonomian nasional pada Juli-September 2025 senilai Rp 6.060 triliun. 

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa pun percaya diri dampak bencana banjir di Sumatera hanya memberikan dampak yang terbatas kepada pertumbuhan ekonomi RI menjelang akhir 2025. “Akan berdampak tapi tidak sampai memperlambat terlalu signifikan,” kata Purbaya di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis (4/12).

Ia beralasan ekonomi masih akan tetap terdongkrak karena perbaikan fasilitas yang terdampak banjir terus dilakukan. Hal itu akan mendorong ekonomi secara perlahan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...