Sidang Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 yang Membahana
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengingatkan para pemimpin ekonomi dunia untuk bersatu menghadapi berbagai ancaman global. Tak hanya dari sisi ekonomi, juga masalah lingkungan yang mengancam kehidupan. Saat ini bukan waktu yang tepat bagi negara-negara untuk saling bersaing dan berebut kekuasaan. Sebaliknya, mereka harus kerja sama dan berkolaborasi.
Pesan tersebut dia sampaikan dalam sidang pleno pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia 2018, hari ini (12/10), di Bali. Sidang pleno atau Annual Meetings Plenary merupakan yang terbesar dalam rangkaian hajatan tersebut.
(Baca juga: Pidato Lengkap Jokowi yang Menyedot Perhatian di Sidang IMF-Bank Dunia).
Selain pimpinan IMF, Bank Dunia, serta seluruh gubernur bank sentral dan menteri keuangan dari 189 negara, hadir pula peserta lain dari berbagai penjuru dunia. Beberapa presiden dan perdana menteri di ASEAN datang dalam pembukaan sidang pleno.
Sebelumnya, Bank Indonesia, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan menyelenggarakan “Forum Investasi Indonesia 2018” . Tema yang diagangkat mengenai paradigma baru dalam pembiayaan infrastruktur.
Ada pula kegiatan “Central Banking Forum 2018” yang digelar Bank Indonesia dan Federal Reserve Bank of New York (Fed NY). Acara ini merupakan dialog antara Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Presiden Fed NY, John Williams.
Arief Kamaludin | KATADATA
Indonesia memperjuangkan tema prioritas di bidang keuangan dalam pertemuan IMF-World Bank, mengena ekonomi digital. Pembahasan antara lain akan berkisar kepada bagaimana ekonomi digital dapat dilakukan untuk pembiayaan UMKM serta teknologi finansial. Selain itu, akan dibahas pula mengenai bagaimana pengaruh ekonomi digital bagi bank sentral,
Arief Kamaludin | KATADATA
Indonesia memperjuangkan tema prioritas di bidang keuangan dalam pertemuan IMF-World Bank, mengenai kebijakan ekonomi global, khususnya harmonisasi kebijakan antarnegara untuk pemulihan global dan mengatasi ketidakpastian global.
Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA
Indonesia memperjuangkan tema prioritas di bidang keuangan dalam pertemuan IMF-World Bank, mengenai ekonomi dan keuangan syariah. Kesempatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada dunia internasional mengenai pencapaian dan potensi besar yang dimiiki Indonesia dalam bidang tersebut.
Arief Kamaludin | KATADATA
Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia tersebut merupakan kegiatan penting di dunia, dan keberhasilan sebagai tuan rumah merupakan sebuah kebanggaan bagi Indonesia
Arief Kamaludin | KATADATA
Presiden Joko Widodo menyampaikan agar negara-negara harus mengubah pola pikir mereka. Kerja sama dan koordinasi harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang sama, seperti halnya kerja sama antarnegara telah membantu pemulihan dari krisis ekonomi global pada tahun 2008.
Arief Kamaludin | KATADATA
Presiden World Bank, Jim Yong Kim, menambahkan bahwa terdapat dua masalah yang dihadapi seluruh negara, kaya maupun miskin. Kedua masalah tersebut adalah perubahan iklim dan human capital.
Arief Kamaludin | KATADATA
Suasana Plennary Annual Meeting IMF-World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali, Jumat, (12/10).
Arief Kamaludin | KATADATA
Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde, juga menekankan pentingnya negara-negara bergerak bersama untuk menyelesaikan masalah-masalah multilateral. Lagarde menekankan konsep multilateralisme baru, yang terbagi menjadi dua dimensi. Pertama, dimensi moneter dan fiskal. Kedua, dimensi ketidaksetaraan (inequality), teknologi, dan kesinambungan (sustainability).
Arief Kamaludin | KATADATA
Presiden RI menekankan bahwa apabila negara-negara tetap bersikeras untuk berperang, hasilnya sudah dapat diprediksi. Ketika kemenangan telah dirayakan dan kekalahan telah diratapi, baru disadari bahwa dalam setiap perang, hasilnya selalu sama: dunia yang porak-poranda
Arief Kamaludin | KATADATA
Suasana Plennary Annual Meeting IMF-World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali, Jumat, (12/10).
Arief Kamaludin | KATADATA
Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo mengibaratkan keadaan ekonomi dunia saat ini bagaikan kisah Game of Thrones. Layaknya houses dalam serial tersebut memerebutkan iron throne, negara-negara pun memperebutkan kekuasaan di bidang ekonomi, antara lain melalui perang dagang.
Arief Kamaludin | KATADATA
Presiden Joko Widodo memberikan opening remarks pada Plennary Annual Meeting IMF-World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali, Jumat, (12/10).
Arief Kamaludin | KATADATA
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyampaikan bahwa pengembangan ekonomi digital membutuhkan kebijakan yang akomodatif. Dalam hal ini, otoritas perlu menerapkan kebijakan secara light touch (tidak terlalu mengekang) dan safe harbour (tanggung jawab terpisah antara penyedia situs jual beli daring berkonsep marketplace dengan penjual yang memakai jasa mereka).
Arief Kamaludin | KATADATA
Suasana pertemuan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo (kiri) dan Presiden Federal Reserve New York, John Williams, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menjelaskan mengenai bagaimana Indonesia menyikapi kebijakan bank sentral AS dan kondisi ekonomi global. Saat ini, ekonomi Indonesia masih stabil dan berdaya tahan, antara lain tercermin dari pertumbuhan dan inflasi yang baik, serta stabilitas sistem keuangan yang terjaga dalam Central Banking Forum 2018 di Bali, Rabu, (10/10).
Arief Kamaludin | KATADATA
Indonesia Investment Forum 2018 salah satu topik pembiayaan infrastruktur ini dipilih mengingat Indonesia, sebagai negara berkembang, masih membutuhkan pembangunan infrastruktur. Salah satu kunci kesuksesan pembangunan tersebut adalah pembiayaan yang tak hanya bergantung kepada Pemerintah, melainkan didukung oleh pembiayaan swasta.
Arief Kamaludin | KATADATA
Menteri Keuangan, Sri Mulyani (kiri) dan Gubernur BI, Perry Warjiyo, berbincang usai melakukan press briefing mengenai Annual Meeting IMF-World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali, Senin, (08/10). Indonesia memperjuangkan empat tema prioritas di bidang keuangan dalam Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia tahun 2018. Hal ini dilakukan untuk mengambil manfaat sebesar-besarnya sebagai tuan rumah kegiatan tersebut.
Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA
Siluet peserta delegasi memadati BICC untuk mendatangi acara Plennary Annual Meeting IMF WB 2018 di Nusa Dua, Bali (12/10).
Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA
Sejumlah pengunjung memadati di gedung BICC untuk menyaksikan IMF WB, Nusa DUa, Bali (12/10).
Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA
Indonesia memperjuangkan tema prioritas di bidang keuangan dalam pertemuan IMF-World Bank, mengenai pembiayaan infrastruktur, topik ini diangkat agar pembiayaan tak hanya datang dari APBN namun juga sumber lain seperti obligasi maupun penanaman modal untuk investasi infrastruktur.